CERITA LUCUNYA BUNDAKU

Ibuku cuma pegawai negeri golongan 3 di salah satu PUSKESMAS, dan bukannya pejabat teras. Kadang sih beliau memang suka nongol di teras sekedar melihat bagaimana kondisi seputar kantornya hehehehe…..Tapi bukan masalah teras atau bukan yang akan kuceritakan, tapi hanya serangkaian cerita kocak selama ibu mengabdi jadi pegawai negeri.
Jaman dulu saat KB belum merakyat, ibu seringkali memberi penerangan soal alat kontrasepsi pada ibu-ibu di POSYANDU. Jangan harap ada kata mudah, susah nek…Meski terdengar memahami dan mengerti tapi tetap saja ilmu yang diberi ibu enggak dipakai dan hasilnya ya hamil lagi hamil lagi. Sampai-sampai ibu berkata ,” Wah lah kok hamil lagi gimana to Bu? Apa kondomnya enggak di pakai? Apa Pil KB-nya enggak diminum?
“ Sudah kok, Bu,” jawab si Ibu sambil tersenyum-senyum malu.
Tapi begitu ibu berkunjung ke rumah ibu baru tahu kalau pil KB itu ternyata diselipkan diantara anyaman bamboo dinding rumah si ibu hamil dan masih utuh tuh.” Lah wong yang KB dindingnya pantesan yang hamil bukan dinding rumah sampeyan, malah sampeyan (=kamu),” ucap ibu kocak.
Si Ibu hamil pun tersenyum-senyum geli ,“Ibu tahu aja…”
Lain hari ada lagi cerita seorang ibu yang tetap hamil juga meski suaminya pakai kondom. Kok bisa? Usut punya usut ternyata alat kontrasepsi itu dipakai ditempat yang tak seharusnya, tapi di jempol seperti yang diajarkan saat penyuluhan. Bleg!! Kontan semua tertawa geli karenanya. Ealah…….
Lucunya lagi saking takutnya melihat petugas berseragam suasana yang ramai bisa mendadak lengan, bahkan pintu-pintu yang tadinya langsung tertutup rapat bila ibu dan kawan-kawan datang berkunjung ke suatu tempat. Bahkan katanya pernah ada seorang petugas sensus tercengang karena ditolak orang karena dikira minta uang atau sumbangan. 
Yang lebih menyedihkan sekaligus bikin tertawa kesal saat ada seorang ibu yang datang ke Puskesmas bersama putranya yang membiru. Saat ditanya apa bayinya terus diberi susu, kata si ibu bayinya menolak. “Masa? Coba to mbak, anaknya disusui dulu.”
Si ibu langsung melaksanakannya dan ternyata si bayi menghisap susu ibunya dengan lahap. “Lho tadi katanya enggak mau?”
“Anu, Bu…saya geli kalo thole nyusu, perih lagi,” jawab si ibu polos. Braakk! Seluruh penduduk kantor ibuku cuma bisa menggeleng-geleng heran. Ck, tahun 2000 sudah lewat lama kok ya ada ibu-ibu yang segini tulalitnya. Tapi kalo menilik usia si bunda yang masih belia, enggak bisa disalahkan juga bila kesiapan mentalnya untuk jadi ibu sangat kurang. Belum lagi bila dikaitkan dengan lingkungan dan pendidikan si ibu yang tak memadai, wah lengkap sudah ketaktahuannya. Oalah :)

Komentar

  1. heheheheheheheh
    hihihihiihihi
    huakakakakakakakakakaka

    itulah dunia

    BalasHapus
  2. Duh... di mut anake perih ? klo bapake malah nagih... ck ck..

    BalasHapus
  3. =)) =)) =))
    Hehehe, ga pernah kehabisan bahan si mbak ini :)
    Sumpah, sakit-nya ilo 'menguap' sedikit baca nih cerita. Lucu bgt

    Salam,
    your bro
    [Muhammad Ilham]

    BalasHapus
  4. wakakakkaka...mosok cara pek kondom diasumsikan dgn jempol..hehhehehe..lucu2..gokillll

    BalasHapus
  5. Fin, aku jd inget, mamanya temenku yg praktek di daerah terpencil cerita... Katanya ada suami istri yg ngeluh ga berhasil ML dan punya anak. Selidik punya selidik, intercourse-nya di udel *gubraaak*...

    BalasHapus

Posting Komentar