RINDU





Apa kamu tahu, rindu kepadamu telah membuatku jadi pelukis amatiran, menyatukan seribu warna demi menggambarkan detil wajah manusia yang namanya enggan kusebutkan. Edan!
Apa kamu tahu, rindu padamu telah membuatku jadi pujangga kelas teri, mendadak cerdas menorehkan sederet kalimat sakti dalam bentuk puisi.Uff, if only you can see!

Apa kamu tahu, rindu padamu telah membuatku jadi penyanyi kamar mandi yang handal, bernyanyi-nyanyi sepanjang hari tanpa peduli orang-orang menutup telinga keberatan. Wew, nggak beres bukan?
Apa kamu tahu, rindu padamulah yang membuat potensi kebutaan jadi besar. Apa pasal? Karena aku tak pernah berhenti berusaha meski tahu ada halangan di depan sana. Gila ya?
Apa kamu tahu rindu padamu telah membuat rinai airmata bergulir setiap kali kulantunkan doa-doa kebaikan padamu yang belum tentu memikirkan aku. Huu, Im insane because of you!
“Kenapa tak kau kejar?” sosok kelam hatiku berkomentar.
“ Karena dia bukan kuda binal yang harus ditaklukkan dengan cencangan laso panjang lantas dikandangkan.”
“ Ah sok baik kamu! Terjang saja, katakan I love you!”
“ Mauku juga begitu tapi tak semudah itu.”
“ Kenapa?”
“ Karena aku menginginkannya dengan segenap ijabah dan ridho Allah. Aku takkan memaksa dengan segenap cara demi memilikinya. Meski orang bilang semua halal dalam cinta dan perang…Tidak, tidak. Aku enggan. Karena aku tahu yang kudapat hanya lingkaran kesusahan dengan melakukan acara kejar mengejar dan pemaksaan.”
“Lha iya…” hati putihku tergelak.” Jika rindu pada manusia saja sampai segitunya, apa pernah kamu merasakan hal yang sama pada Tuhanmu? Apa kamu pernah mengatakan cinta pada-Nya sedemikian rupa seperti yang kau lakukan untuknya? Apa kamu pernah merasa pusing tujuh keliling dan bersalah saat kamu lupa janji waktu ketemu yang lima waktu dengan-Nya? Rasanya kok belum pernah ya? Bukankah Ia lebih mencintaimu dibanding dengannya yang namanya ogah kau sebutkan itu? Hei, what the hell are you thinking, pathetic?
Hiuuh…Kata-kata itu menohokku, membuatku tersipu sangat malu.


Done, June 29th, 2008
Inspired by Arai (Sang Pemimpi) and my daily funny story

Komentar

  1. Hore.... orang pertamax yang ngasih comment.

    Aku tahu.... aku tahu...
    dan sekarang semakin yankin dech. ;)

    BalasHapus

Posting Komentar