THE BRANDALS, SUDDENLY I LIKE YOU




Jatuh cinta? Ah mana mungkin, terlalu cepat untuk mengatakannya sementara saya tak terlalu dalam mengenalnya. Suka? Kurasa ya. Dan itu adalah kalimat yang pas untuk menggambarkan perasaan saya padanya. Ia mengajak saya menari lewat musiknya, satu hal yang tak saya prediksi karena ketika awal perkenalan ia bikin saya enggan. Glodag banget sih, pikir saya ketika ia membawakan Mobil Balapnya Naif dengan caranya sendiri. Entah kenapa saya bilang enggak asyik (mungkin karena saya terlanjur suka Mobil Balap versi asli kali ya?)

Tapi pada pertemuan kedua, ia menarik hati saya untuk melompat dan tersenyum padanya.
100% Kontrol mengalun dan merasuki gendang telinga untuk kemudian mengajak saya bergoyang mengikutinya. Sendirian saja dalam kamar bernuansa hijau yang dipenuhi buku dan kertas berserakan.
“ Lagu apa sih nih kok banyak kontrolnya? Blablabla… kontrol…kontrol blablabla..” batin saya dulu waktu pertama kali dengar tapi sekarang ternyata lagu yang kebanyakan kontrol itu kok terasa menyenangkan.

“Makanya Don’t Jugde the book by its cover!” hati mungil saya berteriak kecil, membuat saya tersipu lucu, agak malu.

Lalu secara musikalitas The Brandals itu bagaimana? Andai saja ada yang bertanya seperti itu pada saya terus terang saya hanya akan tersenyum lebar. Saya ini orang awam mana saya ngerti soal-soal begituan. Seperti kata orang musik itu kan universal setiap orang bisa menikmatinya meski tak paham bahasa atau kalimat yang terpaparkan( soundtrack-soundtrack lagu Manga Jepang yang suka saya dengar misalnya). Maka begitulah awal saya mendengarkan The Brandals. Tanpa mendengarkan liriknya saya pikir 100% Kontrol itu catchy (nonjok gitu istilahnya sekarang). Begitu juga dengan lagunya The Brandals lainnya- Lingkar Labirin, saya abaikan lirik lagunya dan enjoy dengan musiknya. Berlanjut dengan 24 Jam lewat (yang sialnya itu download kepotong..argggh!), Surat Seorang Proletar Buat Para Elit Borjuis, Is it You Girl dan Generator dari album Audio Imperialist (bener gak sih judulnya Generator?).

The Brandals, saya rasa saya menyukainya. Bersama-sama dengan Twelve Girls (itu lho dua belas cewek asal China yang jago memainkan musik-musik tradisonal china dengan konsep orkestra) serta Vanessa Mae mereka menemani saya duduk sekian lama di depan komputer, mengalirkan imajinasi lewat jemari lewat berbagai jalinan cerita yang entah kapan akan tamat.

Anyway, ada yang berniat menghadiahi saya CD-nya The Brandals dari awal?
Anu saya jujur kok jadi penasaran pengen dengar dia secara keseluruhan, hanya dari beberapa lagu yang-maaf-saya download secara gratisan. Yah nggak ngarep sih, tapi kalo The Brandals baca ini kali dia jatuh hati…eh berbaik hati gitu ding. Lha saya kan fans baru….

*pasang tampang kepengen mode on

I made this posting sambil nulis cerita (yang uasal saja) plus goyang-goyang pala dihantam The Brandals

Pic: taken from here

Komentar

  1. wah kalo kaset naif nya saiya punya , tapi brandals? .. belum kenal nih .. sibuk kerja mulu :)

    BalasHapus
  2. the brandals... jadi inget ada temen di irc dulu make nick berandal :D *plaaaak!*
    met wiken ya, sist. met bermalam minggu. malam minggu di banyuwangi rame kah? :D

    BalasHapus
  3. woih sisttaaaaa... sibuk yaaaaa??? :D met wiken ajah!

    BalasHapus
  4. huaaaaaaaaaaaaa..band kesukaanku di posting..kkakakkakakaka

    BalasHapus

Posting Komentar