TANPAMU, AKU BUTIRAN DEBU



Aku suka duduk di dekat-Mu, curhat denganmu diantara duduk santai itu.
Kadang-kadang aku berpikir, kurasa terlampau banyak keluhanku.
Bukankah aku punya kaki, tangan, dan pikiran?
Akulah yang harus bergerak, dan membuat mukjizatku sendiri,
Tidak cuma menunggu-Mu, CEO nomer satu seluruh jagad untuk mengabulkan doaku.

Aku suka bicara pada-Mu.
Seolah-olah hanya Kau sahabat terbaikku.
Tapi bukankah begitu? Kau adalah sahabat terbaikku?
Yang suka mengingatkanku saat aku melakukan kesalahan
Mengajariku berbagai pengetahuan.
Lewat isyarat alam dan orang-orang yang kau datangkan.

Jika suatu hari lembar-lembar kisah hidupku berhenti di satu tikungan jalan
Kau tahu apa yang kuharapkan?
Satu saja, semoga segala hal yang Kau pinjamkan bisa kupertanggungjawabkan.


Tuhanku tanpa-Mu :
“Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpa-Mu butiran debu”


Last sentence is taken from the lyrics of Butiran Debu (Rumor)

pic : taken from www.muslimvoices.org

Komentar