SECARA FISIK JAUH DARI SEMPURNA? KAU HARUS BANGGA!




 
captured from Raisa's Music Video "Apalah Arti Menunggu
Apakah kau tengah mendura? Menatap kaca sambil mengeluh betapa  secara fisik kau jauh dari sempurna, tak seperti Raisa? Tidak memiliki standar kecantikan yang ditetapkan segerombolan manusia—tinggi, langsing, berkulit kutih, wajah sempurna (mata serupa almond, hidung mancung, bibir tipis, pipi tinggi, alis rapi bak semut beriring, muka V shape), kaki jenjang, rambut panjang tebal baik lurus atau ikal.
Kau hanyalah perempuan Indonesia biasa—berkulit kulit sawo matang, mata sipit, dan rambut hitam, cenderung keriting ketimbang disebut ikal, tinggi tak sampai 150 cm, agak gemuk dan kerap disebut si gempal. Hidungmu kecil seperti kismis yang ditempelkan di atas roti bantal. Aduh mengenaskan.
Rasa-rasanya kau ingin saja memecahkan kaca.


Ah, jangan begitu. Jika bening pikir yang kau gunakan akan kau lihat betapa sedikit wanita yang memiliki standar demikian. Sebagian besar adalah wanita berwajah biasa. Apa kau tidak percaya? Sesekali pergilah ke jalan raya. Berdirilah di tepi dan hitunglah diantara mereka berapa banyak yang sudah cantik dari sononya. Berapa banyak wanita biasa? Catatlah dan kau akan tahu perbandingannya berapa.

Lagipula apa salahnya memiliki wajah biasa-biasa saja atau super biasa saja menurut standar kecantikan manusia? Wong itu semua juga anugerah dari Tuhan. Masih untung dikasih wajah, bagaimana kau tidak memilikinya?


Lagipula kenapa sih kalau semua standar kecantikan itu tak kita—kau dan aku—miliki? Apakah itu salah? Ah, tidak juga. Tuhan itu pasti punya maksud kenapa setiap wanita diciptakan memiliki kecantikan yang beragam. Tidak sama satu dengan lainnya.

bila seisi taman berisi mawar, dalam sekejap pasti akan sangat membosankan
Ibarat taman, kita  adalah bunga-bunga penghiasnya. Bayangkan jika satu taman diisi satu bunga yang sama, dari bentuk maupun warna. Apakah itu terlihat indah? Mungkin pada awalnya. Tetapi lama-lama...astaga, kau pasti bosan!
Lain halnya jika dalam taman itu tumbuh beraneka bunga. Kau takkan bosan memandanginya. Kau melihat beraneka ragam bunga itu tumbuh bersama, membawa kekurangan dan kelebihannya tetapi justru saling melengkapi. Harmonis di pandang mata.

Sekarang cobalah lihat wajah-wajah wanita di bawah ini. Pandangilah mereka, amati detil-detilnya, layaknya diriku sebelum mulai menggambar satu persatu. Dari situ kau akan tahu betapa masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Ada yang matanya sipit, ada yang besar. Adanya yang kulitnya sawo matang ada juga yang lebih terang. Ada yang sedikit berisi ada pula yang langsing. Ada yang hidungnya langsing, ada yang  agak besar. 

Vita Sophia
 
Dwi Aprilytanti

 
Yusi Rahmaniar

Kalau dinilai berdasarkan standar kecantikan diatas, mungkin mereka tidak lolos semua. Tetapi justru disitulah bagian bagusnya, mereka menarik lengkap dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Mereka adalah contoh bagaimana Tuhan menciptakan kecantikan manusia itu berwarna.
Kenapa? Karena dengan itulah kau bisa dengan mudah mengenal satu sama lainnya. Yang tak urung membuat kita bangga sebab Tuhan menciptakan manusia dengan segala keistimewaannya, berbeda satu dengan yang  lain alias limited edition!
Kalaupun di dunia ada yang serupa, jelas-jelas tidak sama. Selalu ada ciri khas yang bisa mengarahkanmu untuk mengenali setiap manusia.


Coba sampeyan pikir apa rasanya diberi wajah cantik tapi masal, setiap berpaling lagi-lagi menemukan wajah yang sama. Nengok kiri, nengok kanan, depan, belakang serasa berjumpa diri sendiri. Kalau satu RT saja sudah berasa horor, apalagi sedunia. Huwaaa, enggak deh!
Atau kalau tidak begitu, kita coba skenario lainnya. Tuhan menciptakan manusia cakep semua tapi modelnya itu-itu saja. Semisal kalau cowok mirip Henry Cavill, Lee Min Ho, Reza Rahadian, dan Justin Bieber. Dan ceweknya mirip mirip Jennifer Lawrence, Hale Berry, Shin Min Ah, dan Raline Shah. Memang cakep sih, tapi tetep aja nggak enak juga. Lha wong setiap satu dari empat manusia punya wajah sama dengan kita. Padahal manusia itu senangnya istimewa. Tiada dua! Kalau masih ada yang plek ketiplek sama kita namanya bukan tiada dua dong ya.

cantik itu berwarna, nggak seragam seperti baju sekolah kita semasa SMA
Nah, nah...sekarang bagaimana? Masih mendura juga? Hmh, repot! Mendura itu nggak bikin kamu kemana-mana. Apalagi sampai bikin wajahmu jadi jelita.
Oke deh kita memang tidak diciptakan secantik model iklan, tapi kamu bisa tampil menarik dengan padu padan baju dan make up yang tak berlebihan. Tidak lupa tingkah laku yang menyenangkan dan kepala yang berisi (isi ilmu dan wawasan tentunya ya). Itu akan membuatmu bersinar ketimbang hanya cantik tapi  diajak berbincang susah nyambungnya. Itupun masih ditambah kelakuan yang sebelas dua belas dengan preman—kasar, suka nyela, dan bikin ribut lingkungan.


Sekarang, berhentilah mendura. Senyumlah yang lebar. Buang kecewamu karena secara fisik kamu nggak sempurna. Banyak kok temennya. Nah, gitu dong. Kamu jadi lebih manis dipandang.

Salam sayang dari kejauhan.

Komentar

  1. hihihi jadi merasa mirip artis, wajah "imut" ku terpampang di sini...barokallahu Afin, terimakasih atas hadiah lukisan onlinenya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga terima kasih balik mbak Lyta, kan saya yang dapat berkah tambah fasik gunain Coreldraw

      Hapus
  2. ga ada perempuan yang ga cantik dunia ini, yang hanya perempuan pemalas,. fufufu~ keren postingannya mba :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hallo salam kenal juga, haha iya semua cantik hanya tergantung tingkat malasnya aja memang *hoioh saya itu

      Hapus
  3. Tulisan yang bagus. Harus banyak dibaca anak-anak muda. Buat jadi bahan renungan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mbak nia, untuk komen kecenya dan mampir kemari juga

      Hapus
  4. Balasan
    1. bener mbak Lidya, tergantung dari sudut pandang saja

      Hapus
  5. Cantiknya perempuan dilihat dari lubuk hatinya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aha, setuju Mas Didik. Kalo orangnya cantik, hatinya kurang cantik bahkan tidak cantik, memang terasa kurang ya

      Hapus
  6. Kalo kata suamiki..cantik itu emamg relatif.tapi tetap ada kesatuan pandangan dalam mengukur kecantikan. Nah loh..bingung kan

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju mbak ade, fisik dan daleman (hati maksudnye heheh) itu termasuk dalam sepaket penilaian.

      Hapus
  7. Cantik itu nggak fisik aja mbak... Lebih asyik menarik, daripada modal cantik aja ... :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha iya banget tuh. Perempuan cantik bisa terlihat tidak menarik jika oon dan kata-katanya kasar

      Hapus
  8. yang sedihnya, banyak yang ngotot mengejar kata 'cantik' dengan melakukan banyak hal. mulai dari produk kecantikan wajah/tubuh yang sampai-sampai mengabaikan keamanan produk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang Mbak Diah, beberapa waktu lalu aku dengar dari temanku ada kenalannya yang terkena gagal ginjal, hanya karena dia minum obat pelangsing abal-abal. Harga si obat tak seberapa tapi efeknya bikin nyesek...semua dilakukan untuk memenuhi standar cantik seperti yang kerap kita dengar. Cantik itu langsing, bla, bla..blaaa

      Hapus
  9. Serem klo cantiknya massal, jgn2 kloningan

    BalasHapus
    Balasan
    1. hwhahahaha, itu dia ya Mbak Jiah. Kan jadi gak enak, dimana-mana ketemu yang itu-itu juga.

      Hapus
  10. semua wanita pada dasarnya cantik dan memiliki keunikan masing-masing :)
    intinya harus banyak bersyukur yah mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. cocok, mbak Irawati. Setiap orang diciptakan memilikim keistimewaan masing-masing. Lha kalo samaan, jangan-jangan kita ngeluh juga katanya dunia kok monoton.

      Hapus

Posting Komentar