Koleksi Buku dan Secarik Kisah Dibalik Itu





            Jika dihitung-hitung buku yang saya kumpulkan sudah mencapai menembus angka dua ratus lebih sekarang. Dari mulai cergam sampai buku agama, dari buku motivasi sampai novel sastra. Ada yang beli, ada juga yang hasil menang lomba. Memang masih  tergolong sedikit bila dibanding kolektor lain, tetapi di balik itu ada kisah menarik mewarnainya.


             Seperti kisah buku berjudul “Sepuluh Tjerita Anak-Anak” ini. Buku tersebut adalah salah satu buku paling tua yang saya miliki. Terbit tahun 69-an dan masih mengunakan ejaan lama. Saya menemukannya di warung Buyut semasa duduk di bangkus SD. Buku itu tergeletak mengenaskan, kertasnya sudah kecoklatan, sampulnya robek, dan siap dijadikan bungkus bahan belanjaan. Diam-diam saya menyelamatkannya dan menyimpannya di rumah. 
  


masih menggunakan ejaan lama


            Buku lainnya yang juga berusia tua adalah Buku berjudul Putri Berwajah Buruk karya M. Poppy Donggo Hutagalung. Diterbitkan oleh penerbit Jaya Pustaka tahun 1977, buku ini saya temukan di warung Simbah semasa kecil dulu. Meski tertera sebagai milik dinas P&K, tapi entah kenapa buku ini berada diantara kertas-kertas loakan yang sengaja dibeli simbah untuk bungkus-bungkus bahan belanjaan di warungnya. 
 
lihat tahun terbitnya, tahun 1977!
Karena ceritanya bagus, buku ini saya simpan. Mengisahkan tentang putri raja yang mendapat perlakuan tidak adil dari kedua orang tuanya. Penyebabnya tak lain karena wajah si putri yang buruk rupa. Tapi pada akhirnya orang tuanya insyaf dan sadar bahwa tindakan mereka. Dan merekapun kembali bahagia.


             Buku berjudul Fafiru Illallah itu dulu milik Ayah saya. Karena lalai dalam menyimpan sampai dimakan rayap. Soal usia, saya kurang tahu tepatnya. Saya menduga lebih tua dari usia saya. Sewaktu saya remaja saya kerap melihat Ayah membacanya. Itulah yang memicu saya tertarik membacanya juga. Memang butuh usaha untuk bisa mengerti isinya, karena buku itu tidak ditulis dalam bahasa Indonesia. Tetapi, ditulis menggunakan huruf Arab yang berbahasa Jawa. Jangan khawatir, semua pasti bisa membacanya. Hanya memang butuh waktu untuk terbiasa, apalagi bagi mereka yang baru belajar membaca. Kesulitan di awal itu biasa.


            Kalau buku bergambar balerina ini dulu milik persewaan, tapi kemudian saya beli karena tak layak untuk dikembalikan. Banyak tetesan darah disana. Nah, kalau kau melihat noda coklat di sudut dan bagian atas si buku, itu darah milik saya yang menetes keatasnya. 


Ceritanya, ketika saya hendak mengembalikannya saya mengalami kecelakaan. Tak sampai gegar otak, hanya robek lebar di bagian kepala plus luka-luka di bagian jari kaki dan tangan. Meski begitu efeknya cukup memusingkan. Selama dua pekan (mungkin lebih) saya hanya tiduran di ranjang. Susah bangun, karena pusingnya tak bisa dilawan. Setelah sembuh, saya juga tak bisa sembarangan. Selama tiga bulan saya kerap merasa pusing kepala, terlebih bila memandang komputer atau laptop lama-lama. Bahkan bisa muntah kalau dipaksakan.

             Buku yang tebal itu diberi seorang asing waktu saya kerja di Bali. Pria itu adalah pelanggan restoran tempat saya training. Dia memberikannya setelah saya bercerita kalau saya juga membaca sepertinya. Lumayan, kalau jatuh bisa bikin orang terkaing-kaing kesakitan. Bahasanya tentu saja menggunakan bahasa Inggris. Agak menyulitkan memang membacanya. Tapi, lumayanlah. Bisa digunakan untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris saya (tsah gaya...).
 
saya suka ilustrasi di bagian dalam buku ini

            Beberapa waktu lalu karena tempatnya sudah terlampau sesak dan butuh uang pula, saya sempat ingin menjual beberapa koleksi. Tapi, entah kenapa saya malah tak tega melepasnya. Meski sudah ditampilkan di akun pribadi dengan tulisan dijual, hati kecil saya tidak merelakan. Alhasil, si buku masih duduk manis di almari saya. Tidak berpindah kemana-mana. Saya rasa itu karena jauh dalam hati saya masih ingin mereka bersama saya, hahaha...
buku sempat ingin saya jual

             Lalu bagaimana denganmu? Apa kau juga punya cerita istimewa dibalik buku-buku koleksimu?
           
           

Komentar

  1. Wuih punya buku terbitan tahun 1969. Keren. Buku koleksiku entah pada kemana sejak pindah-pindah rumah. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, itu dapat dari Embah. Cuma itu satu-satunya hihi

      Hapus
  2. Salut mbak, koleksi bukunya sdh tertata dan terorganisir. Punyaku masih berantakan, asal ditumpuk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hah, sama mbak. Saking nampak di foto kece. Padahaal...

      Hapus
  3. Hai mbak..saya tertarik dengan buku putri berwajah buruk. bisakah saya mengkopi isinya? Kalau tidak salah nama putri berwajah buruk itu putri melur, dan memiliki seorang kakak yang bernama putri mawar. Terimakasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar memang itu namanya, cuma kalau meng-copi gimana caranya nggih? Saya ndak punya scan

      Hapus
  4. Mbak..ya amplop gimana caranya yaks... saya punya ide mbak...di foto pake hp kayaknya itu yg paling gampang, (maap maksa he..he..) Makasih banyak seblomnya ya mbak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagaimana kalau ntar pas main ke Banyuwangi mampir di rumah saya saja. Soalnya ponsel saya ini jadul jaya, jadi kalo dibuat foto hasilnya aduhai...

      Hapus
  5. hiks..hiks..sayang Banyuwangi jauh pisan mbak...kapan mo jalan2 ke Jakarta? Mampir dah ke rumah emak saya, tinggal di Kel.cijantung-Jakarta Timur, gak jauh dari TMII.

    BalasHapus

Posting Komentar