Dibalik Lezatnya Dua Makanan Favorit Berbuka, Ada Bahaya Mengintai Kita

 Gambar oleh Peter Chou dari Pixabay
Selain berlimpahnya pahala, hal yang identik dengan ramadan adalah makanan berbuka puasanya. Setiap bulan mulia ini tiba, beragam menu makanan dijajakan di tepi jalan. Kesemuanya menerbitkan selera. Sampai terkadang bingung memilihnya.

Akan tetapi, hidangan yang paling favorit rasanya tak banyak berubah dari masa ke masa. Di tengah gempuran makanan berbuka kekinian,  gorengan tetap menjadi pilihan banyak orang. Mulai pisang goreng, tahu, tempe, molen, hingga bakwan. Demikian juga kolak dengan berbagai variasi isian, baik yang hanya berisi pisang atau justru dicampur dengan bahan lain seperti ubi, kolang-kaling, atau labu. Pokoknya apapun yang terjadi, kolak dan gorengan ini tetap di hati.

Ada tiga alasan mengapa kedua makanan  ini digemari sebagai makanan berbuka yaitu :
1. Kebiasaan
Coba ingat apa yang disajikan di rumah-rumah saat bulan puasa sedari kita muda. Pastilah gorengan dan kolak tak ketinggalan hadir di meja. Tidak mengherankan jika kita menjadikan keduanya makanan favorit sewaktu berbuka puasa sewaktu kita dewasa.

2. Mudah ditemukan
Rasanya tidak sulit menemukan orang yang menjajakan beragam gorengan dan kolak. Dari pinggir jalan hingga mal pun ada. Maklumlah sebab keduanya adalah makanan favorit semua orang.

3. Nikmat
Siapa sih yang tidak tahu nikmatnya makan gorengan? Gurihnya tepung yang membalut adonan tempe atau tahu, bercampur sempurna di mulut kita. Apalagi bila disajikan bersama kawan akrabnya, nasi dan sambal. Aduh, rasanya dua piring pun tak terasa.
Begitu juga kolak. Paduan santan, gula, dan pisang serta wangi pandan benar-benar tak bisa diabaikan. Sekali mencicipi rasanya tak ingin berhenti.


Ah, tetapi rupanya di balik lezatnya kedua makanan favorit berbuka ini ternyata ada bahaya mengintai kita. Ingin tahu? Yuk, simak keterangan berikut.
1. Gorengan
Menyantap gorengan? Siapa sih yang tak senang? Tetapi, menyantapnya dalam perut kosong ternyata tidak baik untuk saluran pencernaan.  Butuh waktu untuk mencerna kandungan lemak dalam gorengan. Lamanya proses tersebut akhirnya menghambat proses pencernaan zat gizi lainnya.
Karena lambat dicerna, perut tak lekas kenyang. Akibatnya kita tergoda untuk mencomot lebih banyak gorengan dan tanpa sadar kita jadi terlampau banyak makan.
Selain itu gorengan memperlambat pengosongan asam lambung. Jika sudah demikian asam lambung akan naik dan memicu rasa mual serta muntah. Kondisi ini akan lebih buruk lagi pada mereka yang memiki penyakit maag.
Tidak hanya itu saja, dalam jangka panjang tumpukan kandungan lemak jenuh dan lemak trans dari gorengan bisa menyebabkan pembentukan plak dan menghambat aliran darah yang bisa memicu timbulnya penyakit  jantung dan stroke.

2. Kolak pisang
Saat puasa asupan makanan terbatas, tidak heran jika gula darah turun dan tubuh pun jadi mudah lesu. Seperti wayang kehilangan gapitnya, kurang tenaga. Oleh sebab itu dianjurkan untuk menikmati makanan yang manis mengembalikan mengembalikan energi kita. Namun rasa manis yang berlebihan akibat penambahan gula pada kolak yang kita makan ternyata bisa memicu lonjakan kadar gula dalam tubuh.  Hal ini tanpa kita sadar memberatkan kerja pankreas dalam menghasilkan insulin. Padahal si insulin inilah yang membantu sel-sel tubuh dalam penyerapan gula darah.

Kandungan santannya pun rupanya tidak baik bila dicerna dalam kondisi perut kosong. Sebab bisa meningkatkan asam lambung. Apabila hal ini dibiarkan, akan menyebabkan terjadinya penyakit maag. Selain itu beresiko meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh bila dikonsumsi berlebihan.

Duh, repot! Masa kita tidak boleh mengkonsumsi kedua makanan favorit berbuka itu? Tentu saja boleh. Asalkan tidak berlebihan. Ingat segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Iya 'kan?



Komentar