Sender
+ 62866485xxxx
Ternyata sms nyasar itu dari teman lamaku saat kuliah dulu. Nggak tahu kenapa tetapi sehabis membacanya aku jadi ngerasa sedih. Aku dan dia sama-sama satu daerah, sama-sama tergolong mahasiswa sangat biasa, mau dibilang nggak cerdas yah kadang sambung juga, tapi kalo dibilang jenius kok koneknya lama. Bedanya aku lebih dulu lulus, meski dengan nilai tujuh setengah...
Iya tujuh setengah kasihan, setelah dosen-dosenku nggak tega melihat aku bengong kayak sapi pas ujian skripsi. Nggak tahu rasanya kok nggak berbekas apapun yang kubaca, iya blank deh!
Sehabis lulus, tebak apa acara favoritnya? Yup, pengacara...pengangguran banyak acara yang tiap sabtu beli koran untuk cari lowongan kerja dan menjadi jengkel melihat syaratnya yang berbunyi umur minimal 23 tahun dengan 2 tahun pengalaman. Walah! Coba hitung deh, kalo kau mulai kuliah umur 18 seenggak-enggaknya lulus umur 23. Lah trus pengalamannya dari mana? Waduh pokoknya hari-hari itu begitu menyiksa, apalagi kita harus menanggung derita karena masih disubsidi ortu. Lengkap sudah kotak malu kita!
Begitu juga dengan temanku ini, ceritanya gak jauh beda denganku. Aku memang lebih beruntung darinya, karena sudah menclok di satu tempat sementara ia masih mencari-cari.
Jujur saja ketika dalam kondisi seperti dia, aku pernah nyesal karena kuliah lama-lama dan cuma menghabiskan dana. Coba kalo untuk dagang sudah dapat untung berapa?
Tapi hidup itu tak semudah matematika, banyak faktor yang mempengaruhinya. Huff..
Sebagai teman aku ingin sekali membantunya, tetapi nggak tahu gimana. Aku tak bisa menjanjikan apa-apa untuknya karena aku memang tak mampu untuk itu. Memberinya nasehat pun aku tak berani. Siapa sih aku? Kurasa ia tak memerlukan satu orang lagi yang mengatakan nasehat-nasehat yang akhirnya akan membebaninya lagi. Akhirnya aku menelfonnya, berbicara lama selayaknya sahabat tanpa embel-embel nasehat atau perkataan klise yang nggak perlu padanya.
Im so sorry gals, I know how do u feel, but i do nothing for u.............
tjakep tida itoe noni boeng ?
BalasHapusMentor saya pernah ngasi nasehat, udah beberapa bulan yang lalu. Katanya
BalasHapus"Terkadang kita terlalu mengandalkan diri sendiri, tapi melupakan peranNya. Sudahkah kita berdoa padaNya?"
aktifis-amatiran.blogspot.com
halo..
BalasHapusrasanya memang itu yang dibutuhkan setiap orang, bukan nasehat, tapi mereka yang bisa mendengarkan sebagai sahabat :)