Tentang diam, tentang pasrah
Air mata yang semakin deras mengalir
Basuh bias perpisahan
Dan bahagia yang tak pernah panjang usia
Mati di titik dini
Entah perpisahan beraroma apa
Meninggalkan aku lagi dalam pekat
Mengendap luka, mengendap nestapa
Seberapa jauh lagi langkah ini
Tercabik, tercampak
Aku mencintaimu yang sudah melangkah pergi
(dicuplik dari Lesbian Laki-Laki-nya Deojha, hal 181)
Iseng aku bertanya padamu, Ya Allah :
" Jika cinta kepada manusia bisa membuat luka yang demikian menganga
maka bagaimana luka yang Kau derita atas cinta-Mu yang sering terabaikan olehku dan manusia lainnya?
Meradangkah kau seperti kami-kami saat tersesat dalam rengkuhan patah hati?
Apakah kau juga ingin menuntut balasan setimpal atas cinta tulus yang tak terbalas itu?"
Bodoh benar pertanyaan itu!Aku rasa Kau tak sesempit itu, seperti aku mahklukmu yang sering mengkambinghitamkan takdir atas ketidakmampuanku. Ah, tapi aku ingin tahu..Sungguh ingin tahu
Rasulullah SAW, "Sesungguhnya Allah cemburu dan orang beriman pun cemburu. Allah akan cemburu apabila seseorang melakukan apa yang di haramkan." (HR. Ahmad, Muslim)
BalasHapusBtw, akhir2 ini mbak (insya Allah) makin shalehah ya :D :D :D
kenapa mbak? kok sedih? aduuuuhhh..saya temani? kopi?
BalasHapusWallahu'alam...
BalasHapusTetap instropeksi, bagaimanapun juga ini pertanyaan menarik untuk hamba yang ndableg seperti saya...
apa kabar bu?
BalasHapuskadang malu juga sih ..
BalasHapussebegitu cintanya Allah SWT pd umat-Nya .. apakah umat-Nya juga sebegitu cintanya pada Allah SWT
ah jadi berpikir dalem ..