grateful with our imperfections make us happy (sumber gambar : https://pixabay.com/en/smiley-laugh-funny-emoticon-1159562/) |
Tidak bisa dipungkiri, setiap manusia memiliki kekurangan
dan kelebihan. Mensyukuri kelebihan secara umum jauh lebih mudah. Sebaliknya,
mensyukuri kekurangan tak jarang menjadi hal tersusah. Kerap kali kekurangan
itu membuat kita tidak nyaman. Ketika melihat orang lain terlihat lebih sempurna,
hati memanas tanpa diminta. Terlebih ketika kita mulai membandingkan diri
dengannya. Semakin lama membandingkan, semakin banyak kekurangan kita temukan.
Akan tetapi bukannya bermuhasabah (evaluasi diri), kita kian terfokus pada
kekurangan dan berujung pada kekurangsyukuran.
Lalu apa yang terjadi
kemudian? Kita jadi mudah iri dan sakit hati.
Ciri-cirinya bagaimana?
Mudah saja. Jika kita sudah mengalami empat hal yaitu mudah tersinggung,
susah bila melihat orang lain bahagia, kerap dendam, sering sekali mengeluh,
dan tak memiliki banyak teman. Jika
dipikir, bagian terakhir soal tak memiliki banyak teman itu benar. Bagaimana
mau memiliki teman jika sedikit-sedikit marah, dendam, gemar mengeluh, dan tak
senang dengan kebahagian temannya?
Laluu bagaimana cara menanggulanginya?
Afifah Mazaya, blogger yang berasal dari Bogor ini mengajak
kita mensyukuri kekurangan. Sebab mensyukuri kekurangan justru mengalihkan
energi untuk menyesali menjadi energi yang bisa dipakai untuk melebihkan
kelebihan.
Tak apa baginya tidak cantik, tak terlampau tinggi, dan
suara amit-amit. Toh, dengan begini Allah sesungguhnya memiliki rencana baik.
Ia menjauhkan Afifah Mazaya dari godaan menjadi artis dan membiarkan wajahnya
wara-wiri di televisi dan menjadikannya sasaran empuk orang-orang yang berniat
jahat.
“Kalau semua mata tertuju padaku, takutnya mata-mata jahat
juga ikut,” kelakarnya soal itu.
Soal ketidakmampuannya menawar, itupun menjadi berkah
tersendiri bagi para pedagang di pasar tradisional. Bayangkan jika dari sepuluh
pembeli, enam saja yang begini, pasti mereka bahagia. Dagangan terjual sesuai
harga yang disebutkan, persis seperti saat kita membeli di mal-mal besar.
Kekurangperhatiannya pada beberapa hal justru menjauhkan
Afifah Mazaya terlibat dalam suatu masalah. Menghindarkanya dari rasa benci
yang tak berdasar.
Seringnya gagal “move on” yang bagi orang lain justru
bernilai positif di sisi Afifah Mazaya. Diakuinya situasi tersebut justru menjadikannya irit.
Contohnya, irit plastik tempat sampah karena jarang yang dibuang, irit hiburan
karen hiburan baginya tak harus pergi keluar. Cukup melihat benda kenangan,
anime, atau drama yang disukainya sudah menjadi kebahagiaan tersendiri.
Nice ‘kan gaya ringan Afifah Mazaya menikmati kekurangan?
Rasa-rasanya kita perlu juga meniru caranya. Sebab cara pandang positif seperti
ini justru membuat kita lebih berenergi dan lebih berbahagia.
Salam.
Ia setuju. Itulah kenapa Allah menciptakan kita masing-masing dengan berbagai kekurangannya. Ada hikmah di sebalik itu.
BalasHapusBenar Mbak Lina, hanya terkadang fokus kita pada kekurangan dan melupakan kelebihan bikin kita lupa syukur sama Allah
HapusDuhhh.. Andai aku bs kaya mba fifah.. Aku kalo kemana aja kebiasaan nawar.. Hehehe.. Puyeng kali ya para pedagang
BalasHapusHwahaha...namanya emak-emak Mbak Ruli, rasanya kalo gak nawar itu ada yang kurang. Kalau bisa ngirit kenapa enggak, biasanya sih gitu...
HapusSebuah teladan yg layak dicontoh nih, jadi pengen kenak mba Afifah lebig dekat ah. Tapi mau meluncur ke blognya, linknya mana ya, Mba Afin? :)
BalasHapusehehe...iya saking buru-burunya sampai lupa kasih link, Mbak Alaika. Tapi pagi ini sudah diperbaiki.
HapusNice share mbak Afin...
BalasHapusTerima kasih Mbak Liza :)
Hapusmensyukuri kekurangan wah bagus banget ya
BalasHapusHa, iya Mbak Lidya. Caranya Mbak Afifah bersyukur itu patut ditiru siapa saja
HapusDibalik kekuarangan pasti akan ada kelebihan yang Allah ciptakan pada diri setiap manusia ya Mba
BalasHapusBenar sekali Mbak Sie-thi, tak ada orang-orang yang tercipta full perfect
HapusDuuuh. Jadi malu. Padahal itu cuma tulisan iseng buat menuh-menuhin blog. >_<
BalasHapushahaha, terkadang tulisan iseng pun memberi makna dalam
HapusLho, emang Afifah Mazaya merasa dirinya tidak cantik? Aih, manis gitu kok, bener kan Mba Afin?
BalasHapus