Dukungan Internet Provider Handal Dibalik Terbitnya Sebuah Buku

Dibalik terbitnya buku buku tentu ada dukungan internet provider handal.


Menyenangkan. Begitu jawaban saya jika ada yang bertanya "Bagaimana rasanya mendapatkan email yang memberitakan kalau cerita anakmu hendak diterbitkan?". Tentu saja ada proses panjang yang melibatkan kesabaran serta dukungan Internet Provider handal dibalik terbitnya sebuah buku.


Proses dari Menulis Cerita Hingga Diterbitkan 

Semua dimulai dengan keinginan tembus ke satu penerbitan. Kebetulan penerbit yang saya tuju memang dikenal dengan buku-buku Islaminya yang berkualitas. Baik novel, motivasi, remaja, anak, hingga parenting. Oleh sebab itu saya  mulai membaca buku-buku terbitannya, untuk tahu seperti apa naskah yang mereka inginkan. 


Baru setelah itu saya mulai berpikir hendak membuat naskah cerita seperti apa. Saat itu saya memutuskan untuk membuat cerita anak misteri dengan unsur lokal. Tentu nuansa Islaminya tak boleh ketinggalan.


Karena saya tinggal di Banyuwangi tentu saja unsur lokal daerah ini yang saya tampilkan. Tidak mengherankan jika saya membuat anak-anak dalam cerita itu lekat dengan seni budaya daerahnya. Salah satunya seni tari jaranan. 


Kenapa tidak tari Gandrung saja yang sudah jadi ikon Banyuwangi? Sederhana, tarian tersebut terlalu mainstream seperti kata kata anak-anak jaman sekarang. Lewat cerita saya ingin orang tahu ada tari-tarian lain yang tak kalah keren.


Selain tari jaranan, saya juga memasukkan tarian yang Islami. Semula saya ingin memasukkan Kuntulan. Namun setelah browsing di internet lebih lanjut pilihan justru jatuh pada Rodat Syiiran, tari yang menggambarkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Syair yang dinyanyikan sewaktu mengiringi tari ini pun memiliki makna mendalam, salah satunya ajakan untuk belajar Al-Qur'an.


Tidak hanya seni budaya, tempat yang menjadi latar cerita juga perlu diketahui secara mendalam. Kebetulan beberapa kali  berkunjung ke sana, ke tempat yang saya jadikan model desa fiktif dalam cerita. Namun, pengetahuan itu dirasa kurang. Saya butuh browsing peta daerah pedesaan tersebut untuk tahu di mana letak sekolah, mushola, tempat kejadian perkara, kantor polisi, kecamatan, bukit,   hingga persawahan secara tepat. Bahkan hingga ke jaraknya. Tidak hanya peta, tetapi juga informasi lain yang mencakup bentang alam, kuliner, sosial masyarakat, hingga mata pencaharian utama masyarakat di sana. 


Hal ini penting untuk digali untuk memberi gambaran seperti apa desa  tempat tokoh cerita berada. Gamblangnya meski desanya fiktif, tetapi tidak dengan situasinya.  Sehingga terasa real, bukan tempelan semata.


Seperti halnya cerita misteri lainnya, tentu saja ada tokoh antagonis yang membuat kisah jadi lebih menarik untuk diikuti. Karena tokoh antagonisnya digambarkan sebagai sosok yang akrab dengan dunia kriminal, maka saya banyak browsing tentang kasus-kasus terkait hal itu. Mulai dari pencurian ayam hingga narkoba. Bahkan  berbagai lapas tempat pelaku kriminal dipenjara. Setelah itu baru browsing informasi yang berkaitan dengan latar belakang seseorang hingga tokoh antagonis tersebut bisa melakukan kejahatan. Apakah karena ekonomi, keluarga yang tak utuh, atau faktor lainnya.


Wah, banyak juga yang perlu diriset hanya untuk cerita anak saja? Yup, memang. Untuk membuat cerita yang baik, perlu riset yang matang. Beres melakukan riset yang dilakukan kemudian adalah membuat premis, sinopsis, hingga gambaran per bab naskah cerita misteri tersebut. Baru kemudian dieksekusi menjadi satu naskah cerita utuh yang siap dikirimkan ke pihak penerbit.


Tahun 2019, menandatangani kontrak  dengan pihak penerbitan untuk naskah cerita anak yang saya kirimkan.




Lalu berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga naskah tersebut diterbitkan? Cukup panjang. Setelah diterima tahun 2019, saya harus menunggu hingga tiga tahun lebih. Wajar, mengingat naskah yang antri untuk diterbitkan juga banyak. 


Selain Memudahkan, Internet Provider yang Handal Menyebabkan Stress Berkurang 

Tentu saja di balik terbitnya buku tersebut ada dukungan Internet Provider  handal seperti IndiHome dari Telkom Indonesia. Bisa dibayangkan betapa frustasinya kita jika kecepatan internet lemot macam siput kelebihan beban. Bukan saja merepotkan dan menunda pekerjaan, tetapi berpotensi meningkatkan stres pada diri seseorang.


Dalam sebuah riset berjudul “The Stress of Streaming Delays" yang dilakukan tahun 2016 oleh Ericsson, perusahaan teknologi asal Swedia, didapati fakta bahwa penundaan dalam memuat halaman web dan video menyebabkan naiknya detak jantung dan tingkat stres.  Rata-rata detak jantung akan meningkat sebesar 38% dalam sekali penundaan.


Riset tersebut juga melaporkan bahwa peserta sudah mengalami stres sejak awal memegang gawai, karena harus menuntaskan  pekerjaan dengan waktu yang terbatas. Stres kian meningkat dengan adanya 

penundaan.



Penundaan selama 2 detik saat memuat video menyebabkan tingkat stres naik dari 13% menjadi 16%.



Namun rupanya stres tidak hanya terjadi pada mereka yang mengalami penundaaan. Sebanyak 13% responden yang internetnya lancar juga tetap mengalami stres. Adanya penundaan selama 2 detik saat memuat video menyebabkan tingkat stres naik dari 13% menjadi 16%. Bahkan setelah video dimulai pun, jeda karena buffer ulang bisa menyebabkan stres meningkat hingga 15 poin persentase tambahan.  


Penundaan selama 2 detik saat memuat video menyebabkan tingkat stres naik dari 13% menjadi 16%.


Dikutip dari laman WebMD hari Senin 8 Mei 2023, terus-menerus mengalami stres dapat menyebabkan sakit kepala, sakit perut tekanan darah tinggi, nyeri dada,dan masalah tidur. Bukan itu saja, stres juga menyebabkan munculnya masalah emosional, depresi, serangan panik, atau bentuk kecemasan serta kekhawatiran lainnya.


Maka menggunakan Internet Provider yang cepat, berkelas, dan cerdas untuk aktivitas tanpa batas seperti IndiHome dari Telkom Indonesia merupakan solusi jitu. Mengapa demikian? Karena:

1. Memudahkan dan melancarkan pekerjaan selaku penulis 

2. Mengurangi stres, yang ujungnya berdampak baik bagi kesehatan fisik dan mental 



Istimewanya IndiHome, Internet Provider dari Telkom Indonesia

Tidak hanya cepat, cerdas, dan berkelas, IndiHome dari Telkom Indonesia juga memiliki keistimewaan lain. Pelanggannya tetap bisa melakukan streaming atau browsing meski tak berada di rumah. Cukup dengan membayar Rp10.000,00 per bulan untuk masing-masing gawai, kita bisa online di mana saja lewat jaringan Wifi.id yang memiliki kecepatan internet hingga 100 Mbps tanpa perlu login username dan password berkali-kali. 


Dukungan Internet Provider yang  handal melancarkan proses upload cerita ke platform penulisan, bahkan ketika kita jauh dari rumah.


Dengan kemudahan seperti ini,  penulis seperti saya tetap bisa beraktivitas tanpa batas. Di manapun berada asal ada jaringan Wifi.id, tetap bisa melakoni pekerjaannya. Entah itu riset untuk naskah terbaru atau justru mengirim tulisan lain yang sudah selesai dikerjakan.  Baik ke penerbit, majalah, atau berbagai platform menulis yang kini bertebaran. Pun update media sosial untuk promosi tulisan yang kita buat.


Bila kecepatan internet dirasa kurang, ada dua opsi yang bisa ditempuh:

1. Menambah kecepatan dengan Speed on Demand

Bila ingin meningkatkan kecepatan internet sementara gunakan saja Speed on Demand. Ada beragam kecepatan yang bisa dipilih, mulai dari 20 Mbps hingga 100 Mbps dengan masa berlaku 3-7 hari.  Ada dua macam paket yang bisa dipilih yaitu Paket Speed on Demand Reguler dan Paket Speed on Demand Gamer. 

2. Menambah kecepatan lewat Upgrade Speed

Untuk pengguna IndiHome yang ingin meningkatkan kecepatan internet di rumahnya secara permanen gunakan saja Upgrade Speed. Ada beberapa variasi kecepatan yang bisa dipilih, dari mulai 20 Mbps hingga 100 Mbps. Khusus pengguna IndiHome yang ingin meningkatkan kecepatan hingga 100 Mbps pendaftaran dilakukan melalui Plasa Telkom terdekat. Namun, untuk kecepatan internet di bawahnya bisa mendaftar dengan cara log in menggunakan akun myIndiHome yang dimiliki.


Dengan keistimewaan ini rasanya tak perlu diragukan lagi bahwa IndiHome dari Telkom Indonesia adalah Internet Provider yang menyokong aktivitas tanpa batas para penggunanya.  




Sumber:

1.

Pdf The stress  of Streaming Delays, 2016, diekstrak dari  Ericsson Mobility Report.

Diakses 8 Mei 2023.

2.

How Stress Affects Your Health. WebMD Editorial Contributors

Medically. 09 November 2022. https://www.webmd.com/balance/stress-management/stress-anxiety-depression

Diakses 8 Mei 2023

Komentar

  1. Nggak kebayang kalau pas nulis akses internetnya ajrut-ajrutan, mood bisa ilang, stress makin terbayang. Buat konten kreator emang akses internet layaknya sembako

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hiyaaa, penting banget Mbak Lyta. Seringkali orang lebih bingung nggak bisa konek dengan internet ketimbang lupa bawa dompet. Terlebih sekarang banyak sekali pekerjaan yang butuh internet.

      Hapus
  2. Bener banget mbak, sudah stres duluan aku kalau internetnya lelet padahal lagi butuh banget riset buat nulis artikel, apalagi untuk nulis buku yang risetnya jauh lebih banyak
    Internet sudah jadi kebutuhan primer ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggih Mbak, rasanya ada yang kurang tanpa internet. Karena segala hal kini menggunakannya.

      Hapus
  3. Era digital sekarang semua sudah pakai gadget yang canggih buat nulis blog bahkan nulis sebuah buku. Untuk urusan internet tentu saja juga harus yang canggih dan cepat juga dong, seperti IndiHome yang sudah dikenal dengan teknologi fiber optiknya yang berkualitas tinggi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes, karena sekarang memang jamannya serba digital. Saat internet tak mendukung rasanya kesal.

      Hapus
  4. Internet lemot ternyata menjadi sumber penyebab stress juga. Baru tahu saya, Kak. Beruntung sekarang ada internet provider yang koneksinya cepat dan stabil seperti IndiHome. Makin mudah beraktivitas apa saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul provider internet yang andal memang memudahkan kita untuk beraktivitas.

      Hapus
  5. Memang mba, aku juga kalo membuka link yg beratnya ampuuun, kebuka lama, kayak pengen ngomel yg ada. Mood mau baca link nya juga jadi ilang 😅😄.

    Di masa sekarang, penting banget sih jaringan internet yg stabil dan kuat. Jadi kalo ada tugas yg membutuhkan koneksi internet, bisa lancar dan cepat.

    Aku juga pake indihome, udh lama, sejak awal nikah. Selalu puas, dan ga kepikiran ganti yg lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hooh Mbak Fanny, internet yang lemot itu bikin ilfil. Apalagi pas ada kerjaan dan harus diunggah saat itu juga.

      Hapus
  6. Ih iya emang benar sih, kalau internet lelet memicu emosi .... apalagi pas streaming dan kita yangjadi narasumbernya ... waduh duh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, iya Mbak Niar. Bisa pusing kalau pas nyampein materi eh internet lemot biyanget.

      Hapus
  7. Memilih provider rencana mau ke lembang bandung tasik dkk sayang duit tp rencana tgl.rencana krn yg jalanin suamimu marah

    BalasHapus
  8. Wah salut ... Riset membangun ceritanya mantap sekali. Memasukkan unsur budaya lokal, ditambah dialog khas daerah, plus konflik unik di masyarakat setempat ... Hemm penasaran mau ikut baca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Anang, insyaallah nanti jika bukunya sudah selesai dicetak.

      Hapus

Posting Komentar