Terima Kasih, Air Putih Saja …

 

Minum minuman bergula meningkatkan risiko munculnya beragam penyakit tidak menular, contohnya diabetes (Sumber gambar: KOBU Agency)

“Terima Kasih, Air Putih Saja …”

Begitulah jawaban saya jika disuguhi minuman saat bertamu ke rumah siapa saja. Saya sengaja meminta air putih, ketimbang minuman lain yang bergula karena dua hal. Selain tidak ingin merepotkan empunya rumah, hal ini saya lakukan agar lebih sehat. Apakah saya tidak minum minuman bergula sama sekali? Tidak juga. Saya masih meminumnya. Hanya saja tidak seperti dulu kala. Dulu sedikit-sedikit bikin es sirup atau minuman beragam rasa sachetan. Sekarang tidak. Lebih banyak asupan air putih ketimbang minuman bergula semacam itu.

Semua dimulai saat ibu terkena diabetes. Dari situlah kami mulai mengubah apa yang kami makan dan minum. Sirup yang dulu mudah ditemui, disingkirkan. Takaran gula dalam makanan dan minuman juga berkurang. Minum sebisa mungkin air putih. Awalnya tentu susah. Rasanya seperti ada yang kurang tanpa makanan atau minuman bergula. Namun, lama-lama kami jadi terbiasa. Nggak merasa berat karena harus mengurangi makanan dan minuman yang memiliki kadar gula tinggi.

Hanya saja kalau di luar rumah saya masih minum minuman bergula, misalnya tamasya atau sewaktu berkunjung ke rumah teman dan saudara. Cuma belakangan mulai mengurangi. Sebisa mungkin jika bepergian membawa minuman sendiri. Andai bertamu pun, lebih memilih air putih. Bila ditawari minuman manis biasanya langsung bilang ,”Terima kasih, air putih saja …”

Kalau misal dibawakan orang gimana? Atau pas traktiran? Kalau sudah dibawakan untuk menghormati saya minum saja. Kalau ditraktir teman pun, biasanya saya tetap memilih air putih atau Aqua botolan. Sampai-sampai teman saya bilang ”Yakin nih?”. Saya tertawa dan mengiyakan. Saya jelaskan sedikit jika saya sudah lama mengurangi minuman yang manis.

Tentu saja dengan keputusan itu ada saja yang bertanya-tanya “kok sampai segitunya menghindari minuman bergula?”. Sebenarnya nggak sampai segitunya juga sih. Saya juga masih minum, cuma memang tidak setiap hari. Kala-kala saja. Hal itu saya lakukan karena saya menyadari bahwa konsumsi gula berlebihan bisa meningkatkan risiko munculnya beragam penyakit tidak menular. Contohnya diabetes seperti yang almarhum ibu alami. 

Menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti di Harvard TH Chan School of Public Health, minum satu atau dua minuman manis setiap hari dapat menyebabkan penambahan berat badan berlebih dan risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Bahkan jus buah pun sebaiknya juga dibatasi. Kenapa demikian? Meskipun mengandung nutrisi bermanfaat jus buah juga mengandung gula dan kalori dalam jumlah tinggi. Oleh sebab itu Frank Hu merekomendasikan untuk membatasi konsumsi jus, dan sebagai gantinya makan buah utuh. Hu beralasan lonjakan gula darah akan lebih sedikit jika makan buah utuh yang sudah melewati sistem pencernaan lebih lambat.

Lalu bagaimana dengan anak-anak? American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk tidak minum lebih dari enam ons jus buah per hari bagi mereka. Adapun bagi orang dewasa Hu menyarankan untuk minum tidak lebih dari tiga atau empat gelas jus per minggu.



Sumber:

https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/daily-sugary-drink-habit-increases-risk-of-type-2-diabetes-heart-attack-stroke/

https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/benefits-of-limiting-sugary-beverages/







Komentar

  1. Aku juga mulai kurangi konsumsi gula...cuma klo jajan diluar seringnya masih order yg manis2 duhhhh 🫣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, sama mbak. Cuma abis itu kudu diganti dengan air putih yang banyak. Atau kalau nggak nyediain air putih, pilih es teh tanpa gula.

      Hapus
  2. Sejak menikah lebih banyak minum air putih. Nah, masalahnya kalau lagi jalan2 keluar justru sering tergoda minuman yang manis . Walau tergodanya gak banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, di luar memang seringkali muncul godaan. Terbayang pas abis makan, lalu minum es yang segar.

      Hapus

Posting Komentar