Aku suka duduk di dekat-Mu, curhat denganmu diantara duduk santai itu. Kadang-kadang aku berpikir, kurasa terlampau banyak keluhanku.
Bukankah aku punya kaki, tangan, dan pikiran? Akulah yang harus bergerak, dan membuat mukjizatku sendiri, tidak cuma menunggu-Mu, CEO nomer satu seluruh jagad untuk mengabulkan doaku.
Ah, terima kasih untuk-Mu. Untuk menemaniku di waktu-waktu-Mu. Aku tahu Kau sangat sibuk.
Tapi Kau selalu bersedia meluangkan waktu untukku.
Terima kasih juga untuk setiap hadiah special yang Kau kirim setiap hari itu. Maaf, aku selalu lupa mengirimkan e-mail untuk sekedar memberitahu. Sok sibuk banget kan aku?
My hug for u, kawan-Ku.
Bukankah aku punya kaki, tangan, dan pikiran? Akulah yang harus bergerak, dan membuat mukjizatku sendiri, tidak cuma menunggu-Mu, CEO nomer satu seluruh jagad untuk mengabulkan doaku.
Ah, terima kasih untuk-Mu. Untuk menemaniku di waktu-waktu-Mu. Aku tahu Kau sangat sibuk.
Tapi Kau selalu bersedia meluangkan waktu untukku.
Terima kasih juga untuk setiap hadiah special yang Kau kirim setiap hari itu. Maaf, aku selalu lupa mengirimkan e-mail untuk sekedar memberitahu. Sok sibuk banget kan aku?
My hug for u, kawan-Ku.
Komentar
Posting Komentar