contoh produk rajutan EXO CROCHET
Sampai dengan
tiga bulan lalu, status saya masih karyawan. Tak pernah terpikir sebelumnya
untuk keluar dari tempat kerja dan berusaha sendiri. Sulitnya melepaskan diri
dari mind set pegawai kantoran
menjadi pengusaha membuat enggan melakukannya. Lebih enakan begini, menjadi
pegawai biasa dan menerima gaji tetap setiap bulannya.
Hingga satu
ketika saya merasa jenuh di tempat kerja. Karier mandeg, ilmu pun mandeg. Apa
yang harus saya lakukan untuk rencana
masa depan saya? Saya tidak mau jalan ditempat sepert ini. Didorong
pemikiran semacam ini saya memutuskan
keluar kerja dan memulai sebuah usaha bersama adik ipar saya. Bermodal awal 200
ribuan, saya mulai menjual barang-barang rajutan, mulai dari bros, topi, sampai
dompet. Konsep usaha saya adalah menjual sambil beramal. Sekitar 20% keuntungan
yang saya terima akan disisihkan untuk orang-orang tidak mampu. Kedengarannya
gila, tapi saya dan adik ipar saya yakin usaha ini adalah jalan bagi kami untuk
mencapai kebebasan finansial.
Sebagai
pengusaha baru, tentu saya punya kendala. Tapi saya kira itu wajar mengingat
saya baru belajar. Kritikan yang pelanggan berikan pada produk kami, menjadi
masukan berharga bagi kelangsungannya di kemudian hari. Masalah pembayaran
sendiri tidak ada masalah. Semua lancar, setiap kali ada pesanan kami langsung
terima uang.
Tapi pembayaran
tunai terasa tidak efektif ketika kami mulai menyasar pasar online. Transaksi
harus dilakukan melalui bank. Nah ini dia, masalahnya. Selepas kuliah saya tak
pernah terpikir untuk memiliki rekening lagi. Pertimbangan utamanya karena
tidak sering melakukan transaksi yang melibatkan bank sebagai media. Tempat
kerja saya yang lama selalu membayar tunai gaji karyawannya. Sementara itu bila honor menulis saya cair saya bisa nebeng
adik saya. Jadi buat apa punya rekening, pikir saya.
Bahkan di awal
jualan online (via facebook tepatnya)
saya tetap nunut rekening adik untuk transaksi
pembayaran. Tapi ternyata ini menyulitkan. Pertama saya tak bisa mengecek
secara langsung uangnya telah dikirim atau belum. Kedua, saya selalu
menyusahkan adik saya untuk mengecek transfer uang dari customer. Ketiga, adanya keluhan biaya transfernya karena kebanyakan
sustomer pengguna ATM BCA. Wah,
berarti belum ada kemudahan transaksi pikir saya. Padahal kemudahan transaksi merupakan salah satu kunci kesuksesan usaha
online. Lalu apakah saya harus menggunakan BCA juga? Tunggu dulu, saya harus
mencari tahu dulu tentang BCA.
Melalui website http://www.bca.co.id saya mencari tahu produk perbankan apa saja yang BCA tawarkan. Di situs ini saya melihat ada banyak fitur menarik yang diluncurkan,
semata unuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi nasabahnya. Berbagai layanan perbankan juga diperhatikan,
sebagai bentuk concern BCA agar
transaksi bisa dilakukan secara aman, cepat, dan mudah. Contohnya adalah Mobile Banking dan Internet Banking. Dengan pertimbangan semacam ini saya kemudian mendaftar
jadi nasabahnya. Tak saya duga di hari itu juga saya langsung bisa menggunakan ATM-nya. Voila! Sebelumnya saya pikir harus menunggu dua hari untuk
mengaktifkannya.
Kini BCA adalah
mitra saya dalam berusaha. Ia memberikan kemudahan bagi saya dan customer saya dalam bertransaksi. Kesulitan
yang pernah saya alami kini tidak saya temui. Jika seorang customer berkata
telah transfer uang, saya tinggal mendatangi ATM untuk mengeceknya. Sampai saat
ini memang hanya layanan ATM-lah yang saya gunakan tapi seiring pasti akan
banyak layanan lain saya gunakan sebagai penunjang dalam usaha. Saat usaha saya
berkembang dan transaksi jauh lebih besar tak mungkin setiap hari saya datang
mengecek transfer uang via ATM. Pasti menggunakan Mobile Banking atau Internet
Banking. Bahkan tidak menutup kemungkinan dimasa depan akan banyak lagi produknya
yang saya gunakan, mengingat banyaknya
rencana dalam kehidupan. Mulai dari hunian yang nyaman, rencana pendidikan bagi anak-anak,
perlindungan kesehatan bagi keluarga dan lain sebagainya.
Jadi mengapa
tidak BCA? Dengan 55 tahun pengalamannya, ia bisa menjadi solusi perbankan tepat bagi andA.
Siiiipp... pas bener dgn usaha rajutannya. Oya, komen jg ya di tulisanku, hehe... http://www.leylahana.blogspot.com/2012/05/curahan-hati-aku-tak-mau-bangkrut-gara.html
BalasHapus