pic taken from : http://impruvism.com/abs/
Hadooooh, capek juga
mendengarnya cerita. Keluhan tentang anak-anaknya seolah tak ada habisnya.
Memangnya anak siapa? Dulu kan bikinnya berdua
sama istri sampeyan to? Masa apa-apa diserahkan pada
ibunya. Maksudnya itu apa?
Et dah sekarang yang dibahas soal istrinya yang
katanya kurang anu, kurang itu, kurang embuh apa lagi. Sampai saya mikir, kok
ndak ada benernya toh si istri?
Ck, Bapak Anu yang
terhormat di tempat. Menurut saya yang bodoh ini, pria
itu hebat jika :
- Tak canggung mengangkat jemuran
saat istrimu tersayang sibuk menggoreng ikan, bukannya malah marah-marah kala cucian
basah didahului hujan. Gunakan tanganmu yang bebas untuk memberi bantuan
bukannya ngedumel tanpa ujung pangkal.
- Tak segan membantu istri
berkutat di belahan dunia belakang (dapur) jika istri kerepotan, tak cuma
cuap-cuap mencela kalau makanan tak segera terhidang. Siapa tahu di belakang istri kerepotan, si adik
nangis dan kakaknya harus dibujuk supaya tidak rewel
- Santai saja ketika baju
kerjanya dilepoti ingus anak-anaknya, mengangkatnya di pundak, dan mendukungnya
agar ia tak salah jalan. Bukan malah
ngambek kalau melihat anak-anak ingusan atau minta gendong sampeyan.
Pria sama sekali tak perkasa jika :
-
Malu ngangkuti jemuran karena
malu dilihat orang karena kepikiran ,”Lah saya ini pria kok disuruh ngangkat jemuran.”
(Seberapa sih susahnya ngangkat jemuran? Beratnya lho
nggak sampai se-ton!)
-
Malu jika ketahuan membantu
istrinya di dapur, lagi-lagi karena berpikir bahwa “ Dapur itu urusan
perempuan, bagi pria haram!”.
(Plis deeeh, mikir pake kepala,
bukan pake dengkul…tangan perempuan itu cuma dua, ya kalau apa-apa diserahkan
perempuan itu lho kapan selesainya? Sudah kalau capek ndak mau mijitin, eh
malem-malem masih minta dilayani EXTRA EXTRA HEIBAT! Byuh, nyebelin amat!)
- Ogah dekat-dekat dengan
anak-anaknya, selalu membuat mereka ketakutan dengan hardikan karena menurutmu
begitulah harusnya memperlakukan anak-anak agar tetap hormat dengan orang tua.
(Oh ya? Hari gini masih jadul aja…Baca dong baca! Sudah
nggak jaman orang tua menunjukkan kekerasannya demi menjaga kehormatan dimata
anak-anaknya. Cara kuno jaman baheula masih dipakai aja)
- Emoh mengusap ingus
anak-anaknya padahal tangannya bebas merdeka, benci jika anak-anaknya melepoti
baju kerjanya dengan tangan-tangan bernoda, mematikan imaji anak-anaknya dengan
mencela
- Nggak mau menggendong
anak-anaknya walau otot lengan menyembul dimana-mana, karena menurut adat lama
tugas itu seharusnya menjadi tugas istri saja.
Coba sesekali lihat orang-orang
yang sepanjang perjalanan hidupnya sepi, sebab tak dikaruniai Allah anak-anak yang lucu
macam sampeyan itu.
Tanyakan pada mereka bagaimana rasanya bagaiman irinya mereka ingin
merasakan kerepotan seperti itu? Tak sadarkah kau jika semua itu tak kan berlangsung lama?
Anak-anak cepat dewasa. Lalu meninggalkanmu setelahnya. Jangan sia-siakan waktu
yang sempit itu, Pak. Segera ulurkan tangan, dekati mereka dan biarkan mereka
tahu sampeyan menyayanginya. Jangan biarkan tertanam di hati mereka bahwa
sampeyan Ayah yang menakutkan, bisanya cuma marah doang walau tanpa alasan. Berikan
waktu sampeyan, agar kelak jika besar mereka takkan pernah meninggalkan
sampeyan dalam kesendirian karena dendam sebab sampeyan telah membiarkan mereka
tumbuh tanpa rengkuhan cintamu.
Dan berhentilah mengumpati mereka dengan kata-kata busuk semacam asu, matamu, jancuk, dan lainnya…Karena akan
terserap dan mengakar di kepala anak-anakmu. Jangan salahkan jika suatu ketika
saat mereka dewasa mereka berani mengatakannya pada sampeyan. Gimana lagi wong
sampeyan sendiri yang mencontohkan dan menjadikan mereka berpikir bahwa misuh
itu amat sangat diperbolehkan. Halal saja dilakukan!
Jadi jika sampeyan mengira sampeyan adalah pria
yang labelnya “GAGAH PERKASA” hanya karena perut six pack dan lengan berotot
sebesar batang pohon sampeyan salah. Sampeyan hanya “GAGAH PERKAKAS” doang.
Maaf ya saya kurang ajar. Maaf banget, tapi siapa
tahu ini bisa jadi bahan perenungan saat
anda sedang sendirian. Saat istri yang kelelahan sudah tidur dan anak-anak
hilang di alam impian.
Salam.
SEPAKAT, mak! apalagi kalo gak mampu menggaji asisten rumah tangga untuk membantu istrinya. wajib hukumnya membantu istri di rumah.
BalasHapusihihi, yap setuju Mbak Damae
Hapustapi pria yang sudah menikah dan mencintai istri dan anaknya biasanya melakukan apa saja kok untuk membantu istri menyenangkan anak.. nah.. kalau ada pria yang tidak mau membantu istri dan menyenangkan anaknya, sebenarnya itu perlu dipertanyakan cintanya.. jangan2 dia nikah karena dijodohin dan cintanya gak tumbuh2 lagi.. nah loh.
BalasHapusatau pria model jadul Mbak Ade, itu tuh yang menganut aliran pria itu diatas wanita. Artinya emoh ngelakuin hal-hal diatas karena merasa nggak pantas dilakukannya, masih ada lho yang begono
Hapusbiarpun suamiku gak six pack tapi gak malu ngangkatin jemuran atau cuci piring kok hehehe
BalasHapushahahahah, kayaknya lebih asyik yang ini Mbak Lidya ketimbang berotot tapi gak berguna
Hapusehhehe, nyari suami yang pengertian gitu di mana yak :D *nungguin*
BalasHapuskalo ada yang pasang iklan kita langsung datengin rumahnya aja kali ya, ketimbang ilang
HapusWah padahal menurut saya pria yang gendong anaknya sendiri dan bantu istrinya tu gentleman lho. Seksi. Gausah pake sixpack. Hihihi
BalasHapusxixixi, terlalu six pack jadinya kaya roti kasur *grawk
Hapusihihiiii...mak Afin koq kayak lagi emosi banget yak? ;) Tapi emang suami model gak mau bantuin istri begitu nyebelin koq. Toh dalam rumah tangga kepentingan keluarga kan yg nomer 1, jadi gak ada salahnya bahu membahu. Suamiku aja enggak malu saat kumintain tolong sekedar beli cabe rawit di warung saat lagi masakin rekuesannya
BalasHapusiye mbak uniek, rada sebel aja dengerinnya. Lha ketimbang ngeluh mbok turun tangan ya? Kan cepet selesai
Hapusamin, semoga mendapatkan suami yang benar-benar sayang dengan keluarga. ringan tangan terhadap segala pekerjaan rumah tangga. :D
BalasHapusAmiin Jeng Vera, semoga mendapatkannya.
Hapuskalau boleh pesan... , saya mau dua-duanya mbak...
BalasHapusgagah perkasa n gagah perkakas... hi2...
lucu baca judulnya
salam kenal
hehehe, salam kenal juga mbak novi. Pst ntar kalo nemu dua-duanya kontek aye ya, depe berapa *dikata rumah apa?
Hapus