image source : http://news.nationalgeographic.com |
Tak jarang saat kita memutuskan pergi ke suatu
tempat, yang kita fokuskan adalah berapa biayanya, bagaimana keindahan
destinasi wisata yang kita tuju, berapa jam waktu tempuhnya. Akan tetapi hal
yang penting seperti medan yang hendak ditempuh kerap kita lupa. Meski masuk
dalam daftar pencarian tetapi tidak fokus kesana. Alhasil ketika sampai di
tujuan kita malah tidak menikmati perjalanan kita. Justru merasa menyesal
karena telah memilih tempat tersebut sebagai destinasi wisata.
Salah satu contohnya adalah gunung Ijen.
Gunung yang secara administratif dimiliki oleh tiga kabupaten ini—Banyuwangi,
Situbondo, dan Bondowoso ini, memang menarik banyak traveller untuk datang. Banyaknya pemberitaan mengenai keindahan
alam ( seperti blue fire yang kerap
digembar-gemborkan hanya ada dua di dunia) dan rasa penasaran mendorong kita untuk
pergi kesana dan menyaksikan.
Agar nyaman saat mendaki gunung Ijen ada beberapa hal yang
harus diperhatikan :
1.
Cari informasi sebanyak-banyaknya
tentang gunung ijen
Jangan segan-segan googling
banyak informasi mengenai topografi gunung ini. Hal ini perlu agar kita bisa
mengukur seberapa kekuatan diri kita untuk mendaki. Memang gunung Ijen tidak
terlampau tinggi, tetapi kemiringan jalur pendakikan yang mencapai 25-35
derajat akan membuat anda kelelahan.
Tidak hanya topografi tetapi
juga kondisi jalan untuk mendakit. Jalur mana yang lebih mudah, Bondowoso
ataukah Banyuwangi.
Bagi yang senang tantangan
jalur Banyuwangi lebih oke. Tetapi yang ingin lebih santai bisa lewat jalur Bondowoso yang lebih landai.
Jangan segan bertanya pada
orang yang sudah pernah kesana.
2.
Persiapan fisik
Penting agar kita bisa mendaki
dengan nyaman. Fisik yang terjaga membuat kita tidak mudah kelelahan. Sudut kemiringan gunung ijen bisa jadi
membuat tenaga anda terkuras. Jadi tidak ada salahnya sebelum memutuskan
mendaki ijen siapkan diri dengan olahraga. Semisal joging, lari, atau bersepeda.
3.
Persiapkan sepatu yang nyaman
Jalur mendaki lewat
banyuwangi cenderung curam, berkirikil dan mungkin bisa membuat anda terpeleset
jika tidak hati-hati. Perhatikan sol sepatu anda. Sebaiknya sepatu bersol
plastik jangan dipakai meskipun anda suka. Pakailah yang bersol karet. Yang
menutupi mata kaki lebih baik.
4.
Persiapkan baju yang sesuai
Bawa kaus panjang dan
lengkapi dengan jaket tebal di bagian luar. Tak lupa kupluk rajut baik yang ada
flap ear-nya atau yang biasa. Tujuannya untuk menjaga agar telinga tidak
kedinginan. Telinga yang dingin akan membuat anda jadi kelimpungan.
Syal untuk menutupi leher.
Sama seperti telinga menjaga area ini tetap hangat juga bisa membuat anda
nyaman saat naik ke gunung ijen.
Celana kain yang tebal,
seperti celanan khaki yang bersaku banyak. Celana jeans akan mudah ditembus
dingin. Jangan lupa kaus kaki
5.
Makanan secukupnya
Bawalah makanan yang cukup,
jangan terlampau banyak. Karena akan membebani punggung anda. Terlebih jika
pendakian dilakukan di hari yang sama saat Anda datang dan esok pulang.
Jika malas membawa makanan,
bawa saja uang secukupnya. Ada warung-warung yang menyediakan makanan seperti
di pos satu satu (Paltuding) atau pos Bunder juga ada. Tapi, perlu diingat
bahwa harga makanannya cukup mahal. Tidak cocok bagi Anda yang ingin berhemat
atau backpacker-an.
6.
Perlengkapan mandi secukupnya
Bawa dalam wadah-wadah kecil
agar tidak memakan tempat di ransel baik itu sabun, shampoo, pasta gigi.
7.
Usahakan datang sejam atau dua jam
sebelum loket tiket dibuka
Selain untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan juga agar tidak antri tiket terlalu lama. Terutama saat
musim liburan. Pada hari-hari biasa tiket mungkin tidak terlampau antri.
8.
Usahakan sudah buang air besar dan
kecil sebelum pendakian
Kenapa begitu ini agar kita
tidak terganggu selama proses pendakian. Selain memang tidak ada tempat yang
nyaman untuk itu. Satu-satunya tempat istirahat terdekat hanyalah pos Bunder, yang harus
ditempuh + 1,5 km dari Paltuding. Akan sangat merepotkan jika hal itu
muncul di tengah jalan.
9.
Nikmati perjalanan tidak usah
ngoyo
Banyak pendaki, terutama yang
baru pertama, berkeinginan untuk lekas sampai. Padahal ini justru menguras
stamina. Jalan saja perlahan. Nikmati hawa dingin, jalur yang naik tajam, dan
udara gungung yang semakin lama semakin tipis. Biarkan tubuh kita beradaptasi.
Tak usah dopaksa.
10.
Mandiri
Persiapkan semuanya
sendiri. Ingat saat mendakit kita tidak
bisa menggantungkan diri pada siapapun bahkan teman kita. Jadi jaga diri
sendiri.
celana cargo lebih hangat ya mbak afin dibanding jeans?
BalasHapusiya mbak Anik, ketimbang celana jeans. Lagipula kalau jeans kena basah suka lama kerinngya, ini bikin kita kedinginan
HapusSuka bnget pendakian pertaama di Ijen. Puncaknya bikin nagih kesana. Tapi klo disuruh naik lagi, masih awang2 :D
BalasHapusxoxoxoxo,,
Hahaha, iya memang. Asik tapi ya itu kalau membayangkan fyuuh...serasa nggak sanggup dah. Tapi, jangan dibayanginn dah. Udah datang lagi aja
HapusSepakat "Nikmati perjalanan tidak usah ngoyo" itu yang terpenting.
BalasHapusIya, justru ngoyo bikin stamina cepat habis. Padahal seperempat jalan saja belum ada. Atur napas, atur langkah. Dan bergembira selama pendakian. Kalau menggerutu justru efeknya tambah capek
Hapus