Sejak 2012 silam saya beralih profesi, dari pekerja kantoran menjadi penulis. Banyak suka duka saya alami. Salah satunya adalah dianggap remeh dan gampang. Beberapa pihak mengira jika menulis itu pekerjaan yang mudah. Tidak perlu usaha, lha wong tinggal duduk dan mengetik saja. Padahal tidak demikian. Untuk membuat satu artikel tentang manfaat buah kepel yang tayang di majalah berbahasa Jawa (Jayabaya) empat tahun silam, saya harus berupaya keras membaca banyak jurnal berbahasa Inggris sebagai dasar tulisan.
Begitu juga sewaktu saya menulis novel solo pertama yang terbit di Sheila (imprint penerbit Andi), “Sweet Sour Love : From Spring To Winter”. Demi cerita ini saya browsing dan membaca sebanyak-banyaknya tentang pergantian musim di Eropa. Seperti apakah musim semi, musim panas, musim gugur, hingga musim dingin untuk mendapatkan gambaran utuhnya. Itu baru perjalanan awal. Selanjutnya masih ada proses panjang yang dimulai dari pengiriman naskah ke penerbit, penerimaan, lalu proses penerbitan.
Akan tetapi, saya jarang membalas komentar yang merendahkan. Buang waktu dan energi saja. Yang perlu saya lakukan adalah bekerja sebaik-baiknya. Namun acap kesibukan menulis membuat saya lengah menjaga kesehatan tubuh saya. Demi menuntaskan tulisan saya bisa duduk berjam-jam tanpa minum. Warna urin yang pekat dan berkurangnya konsentrasi menjadi pertanda bahwa tubuh saya butuh cairan. Akan tetapi, peringatan ini saya abaikan. Saya terus menulis dan hanya sesekali minum ketika benar-benar dahaga.
Kondisi itu masih diperburuk lagi dengan asupan makanan yang kurang serat, cenderung pedas, dan bersantan. Juga olahraga yang kurang. Tidak mengherankan jika saya mengalami gangguan pencernaan. Lebih tepatnya saya mengalami sembelit atau kesulitan buang air besar. Sembelit atau disebut juga konstipasi merupakan kelainan pada sistem pencernaan kita, di mana tinja yang mengeras sulit dikeluarkan. Jika dipaksakan akan menyebabkan kesakitan yang luar biasa pada penderitanya. Inilah yang saya alami kala itu.
Kondisi ini jelas tidak menyenangkan. Rasa begah, sakit, dan tidak nyaman yang saya rasakan mengganggu aktivitas harian. Tidak hanya itu saja. Saya juga diliputi rasa khawatir begitu mengetahui bahwa sembelit yang berlebihan akan melukai usus dan bisa memicu timbulnya kanker. Wah, nggak bisa begini nih, pikir saya. Saya harus mencari cara bagaimana mengatasinya.
Berbekal informasi dari internet saya mengetahui bahwa herbadrink lidah buaya bisa menjadi solusi bagi masalah yang saya alami. Klaim bahwa produk ini minuman herbal alami tak langsung saya percaya. Oleh sebab itu ketika menemukannya di swalayan, hal pertama yang saya amati adalah komposisinya. Dari keterangan di kemasan luarnya, herbadrink lidah buaya ternyata terbuat dari ekstrak lidah buaya seberat 4,6 gr. Ekstrak seberat ini setara dengan 10,4 gr daun lidah buaya.
Di dalam ekstrak lidah buaya terkandung banyak vitamin, mineral, serta konstituen aktif lainnya seperti enzim, lignin, saponin, asam salisilat, serta asam amino yang memiliki manfaat besar bagi pertumbuhan dan fungsi sistem tubuh kita. Tidak mengherankan jika kita mengkonsumsinya akan mendapatkan lima manfaat berikut ini :
1. Mencegah stres oksidatif
Stres oksidatif terjadi karena jumlah radikal bebas melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya. Kandungan vitamin B12, B1, B2, B6, A, E, C, niasin, serta asam folat pada lidah buaya bisa membantu untuk menghambat terjadinya stres oksidatif.
2. Meningkatkan fungsi kardiovaskular
Kandungan beta sitosterol pada lidah buaya membantu menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan sirkulasi darah, sekaligus memperkuat vena dan arteri. Bisa dikatakan kehadiran beta sitosterol membantu menurunkan resiko serangan stroke dan penyakit jantung koroner.
3. Meningkatkan imunitas
Kandungan polifenol dalam lidah buaya berperan sebagai antioksidan dalam tubuh. Selain mencegah radikal bebas, bersama senyawa lain, polifenol berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi pada tubuh kita.
4. Membantu meredakan peradangan
Anti inflamasi yang terkandung dalam lidah buaya bisa membantu meredakan peradangan di saluran dubur akibat pengerasan tinja. Senyawa ini bekerja dengan cara mengurangi produksi prostaglandin, hormon penyebab timbulnya radang berlebihan.
5. Melancarkan pencernaan
Alkali dalam lidah buaya membantu menormalkan PH tubuh dan menyeimbangkannya. Dengan demikian bakteri pencernaan dapat berkembang dengan baik. Begitu pula sistem pencernaan dalam menjalankan fungsinya untuk memecah makanan.
6. Membantu mengatasi sembelit
Aloin atau barbaloin merupakan senyawa yang bertanggung jawab dalam mengatasi sembelit. Senyawa ini akan meningkatkan kadar air dalam usus, merangsang sekresi lendir, dan meningkatkan gerakan peristaltik usus. Sekaligus melonggarkan pergerakan tinja dan memudahkannya keluar dari dari tubuh.
Setelah komposisi, hal kedua yang saya amati adalah kandungan gulanya. Penting bagi saya bahwa produk ini bebas gula atau sugar free. Sejak Ibu (almarhum) dinyatakan menderita diabetes, sejak itu pula saya mulai mengurangi asupan gula. Mula-mula saya melakoninya untuk mendukung diet gula beliau. Namun belakangan saya melakukannya untuk menjaga kesehatan.
Produk herbadrink lidah buaya memang tidak menggunakan gula sama sekali. Sebagai gantinya digunakan sukralosa, pemanis buatan tanpa kalori. Penggunaan sukralosa memang bukan tanpa alasan. Pemanis buatan yang telah digunakan di 80 negara dan disetujui oleh BPOM ini tidak memiliki efek pada metabolisme karbohidrat, kontrol glukosa darah jangka pendek maupun panjang, ataupun pelepasan insulin.
Yang lebih mengasyikkan, ekstrak lidah buayanya sudah dikemas dalam bentuk saset yang praktis dan higienis. Bentuknya yang ramping tidak memakan tempat dan memudahkan kita untuk menyelipkannya di dalam tas sewaktu bepergian. Jika diperlukan tinggal ambil dan seduh saja. Hebatnya setelah diseduh, tak ada endapan tersisa. Hal ini terjadi berkat penggunaan teknologi tinggi pada saat produksi. Selain itu masih ada keunggulan lainnya, minuman satu ini diracik dengan seksama. Kualitas dan rasanya pun tak berubah, tetap terjaga sebagaimana aslinya. Tanpa tambahan pengawet dan perisa pula. Dengan begini pencernaan terjaga, pekerjaan pun lancar jaya. Tak terganggu dengan keluhan sembelit yang menyiksa.
Terbebas dari sembelit dengan herbadrink lidah buaya.
Agar lebih afdal, selain minum herbadrink lidah buaya, saya juga melakukan perubahan gaya hidup. Olahraga yang semula saya abaikan kini mulai saya lakukan. Pilihan saya jatuh pada yoga, selain membantu meningkatkan fleksibilitas, olahraga satu ini membantu untuk mengurangi keluhan sakit pinggang dan leher karena terus-menerus menghadap komputer. Makanan pun tak luput diperhatikan. Buah dan sayur sebagai sumber serat tak lupa dimasukkan dalam daftar asupan makanan. Begitu juga minumannya. Tak kurang dari delapan gelas sehari masuk ke dalam tubuh, sebagai ganti cairan yang hilang selama saya bekerja.
Nah, bicara soal produk herbadrink yang bermanfaat, rupanya tidak hanya herbadrink lidah buaya saja. Jika musim penghujan tiba, sari jahe adalah pilihan tepat bagi Anda untuk menghangatkan badan. Sekaligus meredakan masuk angin, kembung serta mengurangi rasa mual di saat bersamaan. Bila nafsu makan menghilang, sari temulawak merupakan jawabannya. Tinggal sobek sasetnya, seduh, lalu minum sesuai takaran. Bagusnya, kedua produk minuman herbal ini dapat ditemui dalam varian sugar free juga, sama seperti herbadrink lidah buaya.
Fyuh, lega rasanya mendapati ada produk semacam ini. Produk yang memahami keinginan orang-orang di masa kini untuk kembali berdekatan dengan alam. Menggunakan kebaikan racikan bahan-bahan alami untuk menjaga kesehatan, tetapi dengan cara yang lebih modern dan kekinian.
Ha iya, Mas. Betul, cocok dengan gaya hidup sekarang yang butuh praktis dan cepat.
BalasHapusPentingya menjaga kesehatan agar aktivitas selalu lancar ya mba.
BalasHapusBetul mbak, wah tanpa itu aktivitas bisa terbengkalai
HapusJadi penulis emang gak mudah, ya Mak! Hehehe
BalasHapusBtw baru tau Ada herba drink lidah buaya. Thanks untuk sharingnya, Mbak.
Salam kenal
Iya mbak, nih minuman rasanya menyegarkan dengan gula yang sedikit.
HapusSalam kenal balik
Rasanya gimana, mba? Hehehe.. penasaran...
BalasHapusSegar dengan rasa mans yang tidak terlalu kentara.
HapusSaya kira herbadrink adanya yang sari jahe dan temulawak saja. Ternyata ada juga yang lidah buaya. Penasaran sama rasanya.
BalasHapusHahaha sama mbak, tahunya pas ke supermarket.
HapusTampaknya seger nih minuman
BalasHapus