Akan tetapi, hidangan yang paling favorit rasanya tak banyak
berubah dari masa ke masa. Di tengah gempuran makanan berbuka kekinian, gorengan tetap menjadi pilihan banyak orang.
Mulai pisang goreng, tahu, tempe, molen, hingga bakwan. Demikian juga kolak
dengan berbagai variasi isian, baik yang hanya berisi pisang atau justru
dicampur dengan bahan lain seperti ubi, kolang-kaling, atau labu. Pokoknya
apapun yang terjadi, kolak dan gorengan ini tetap di hati.
Ada tiga alasan mengapa kedua makanan ini digemari sebagai makanan berbuka yaitu :
1. Kebiasaan
Coba ingat apa yang disajikan di rumah-rumah saat
bulan puasa sedari kita muda. Pastilah gorengan dan kolak tak ketinggalan hadir di meja. Tidak
mengherankan jika kita menjadikan keduanya makanan favorit sewaktu berbuka
puasa sewaktu kita dewasa.
2. Mudah ditemukan
Rasanya tidak sulit menemukan orang yang menjajakan beragam
gorengan dan kolak. Dari pinggir jalan hingga mal pun ada. Maklumlah sebab
keduanya adalah makanan favorit semua orang.
3. Nikmat
Siapa sih yang tidak tahu nikmatnya makan gorengan? Gurihnya
tepung yang membalut adonan tempe atau tahu, bercampur sempurna di mulut kita.
Apalagi bila disajikan bersama kawan akrabnya, nasi dan sambal. Aduh, rasanya
dua piring pun tak terasa.
Begitu juga kolak. Paduan santan, gula, dan pisang serta
wangi pandan benar-benar tak bisa diabaikan. Sekali mencicipi rasanya tak ingin
berhenti.
Ah, tetapi rupanya di balik lezatnya kedua makanan favorit
berbuka ini ternyata ada bahaya mengintai kita. Ingin tahu? Yuk, simak
keterangan berikut.
1. Gorengan
Menyantap gorengan? Siapa sih yang tak senang? Tetapi,
menyantapnya dalam perut kosong ternyata tidak baik untuk saluran
pencernaan. Butuh waktu untuk mencerna
kandungan lemak dalam gorengan. Lamanya proses tersebut akhirnya menghambat
proses pencernaan zat gizi lainnya.
Karena lambat dicerna, perut tak lekas kenyang. Akibatnya
kita tergoda untuk mencomot lebih banyak gorengan dan tanpa sadar kita jadi
terlampau banyak makan.
Selain itu gorengan memperlambat pengosongan asam lambung.
Jika sudah demikian asam lambung akan naik dan memicu rasa mual serta muntah.
Kondisi ini akan lebih buruk lagi pada mereka yang memiki penyakit maag.
Tidak hanya itu saja, dalam jangka panjang tumpukan
kandungan lemak jenuh dan lemak trans dari gorengan bisa menyebabkan
pembentukan plak dan menghambat aliran darah yang bisa memicu timbulnya
penyakit jantung dan stroke.
2. Kolak pisang
Saat puasa asupan makanan terbatas, tidak heran jika gula
darah turun dan tubuh pun jadi mudah lesu. Seperti wayang kehilangan gapitnya,
kurang tenaga. Oleh sebab itu dianjurkan untuk menikmati makanan yang manis
mengembalikan mengembalikan energi kita. Namun rasa manis yang berlebihan
akibat penambahan gula pada kolak yang kita makan ternyata bisa memicu lonjakan
kadar gula dalam tubuh. Hal ini tanpa
kita sadar memberatkan kerja pankreas dalam menghasilkan insulin. Padahal si
insulin inilah yang membantu sel-sel tubuh dalam penyerapan gula darah.
Kandungan santannya pun rupanya tidak baik bila dicerna
dalam kondisi perut kosong. Sebab bisa meningkatkan asam lambung. Apabila hal
ini dibiarkan, akan menyebabkan terjadinya penyakit maag. Selain itu beresiko
meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh bila dikonsumsi berlebihan.
Duh, repot! Masa kita tidak boleh mengkonsumsi kedua makanan
favorit berbuka itu? Tentu saja boleh. Asalkan tidak berlebihan. Ingat segala
sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Iya 'kan?
Komentar
Posting Komentar