Hanya butuh
didengarkan, begitu beberapa teman perempuan beralasan ketika ditanya kenapa ia
harus curhat masalah pasangannya kepada orang lain. Katanya lega setelah
berbagai-bagai kegundahan ia sampaikan kepada sahabat dekatnya.
Tapi masalahnya
sering kali curhater (sebutan untuk tukang curhat) seringkali tidak sadar kalau
dirinya tengah mengumbar aib pasangan. Yang semula dangkal jadi makin dalam,
makin dalam, dan akhirnya membuat seluruh kejelekan si pasangan terbuka lebar.
Lho, apa sih efek menggunjingkan pasangan bagi
keharmonisan hubungan anda?
Kemungkinan
besar, omongan anda menjadi bumerang bagi diri sendiri. Alih-alih melegakan
perasaan justru anda akan membuat pasangan anda marah besar. Kok bisa?
Bagaimana pun teman curhat anda itu adalah manusia, jika sampai ia kelepasan
bicara, meski hanya bercanda apakah itu tidak menyakiti hatinya? Alhasil, bukan
habis gelap terbitlah terang yang terjadi pada anda. Melainkan habis gelap
terbitlah kilat. Anda bertengkar dengan si dia, hanya karena anda tidak
berhati-hati mengungkapkan masalah pribadi.
Aih, teman curhat gue nggak gitu kale...Dia itu
pandai menjaga mulutnya.
Oh, oke. Dia
pandai menjaga mulutnya, tapi apakah dia pandai untuk menjaga hati anda tetap
dingin? Bagaimana jika ia tergolong
orang yang suka mengompori? Bukannya membuat hati anda ringan,
omongannya
justru membuat anda semakin berpikir yang bukan-bukan. Misalnya anda lagi
curhat soal si dia yang parfumnya baru,
padahal anda kurang menyukai bau parfum barunya itu. Bila teman curhat
anda adalah tukang kompor maka bisa saja dia berkata ,”Ih, jangan-jangan itu
tuh di kasih pacar gelapnya? Kamu harus waspada lho!”
Maka itu
hati-hatilah mencari tempat curhat. Curhat pada tempat yang tepat jelas akan
membawa manfaat. Lantas bagaimana cara mencari tempat curhat yang tepat?
Kan nggak gampang tuh. Ya memang, tapi setidaknya kita bisa melihat 2 ciri penting tempat curhat yang tepat,
yaitu :
1.
Netral
Setiap kali menerima aduan permasalahan orang lain dia mampu melihat secara
berimbang, tidak berat sebelah.
2.
Bijak
dan mampu memberi solusi
Biasanya memang orang-orang yang
lebih mature-lah (dewasa) yang mampu
menjalankan kedua fungsi ini. Sudah banyak makan asam garam menjadikan mereka
mampu memberikan jalan keluar tanpa harus mengandalkan emosi. Akan lebih baik
bila dia punya pengetahuan agama baik.
Bagaiman
dengan teman sebaya? Bisa saja, banyak kok teman sebaya yang memang punya
kebijakan lebih dari sesamanya. Hanya saja perlu diingat kebanyakan teman
sebaya itu punya kecenderungan memihak. Jadi bukannya mendapat solusi malah
dikompori. Meleduk deh!
Jika kedua kedua
hal itu ada pada teman anda, silakan saja.
Semoga setelah membaca tulisan ‘Gunjingkan si Dia? Jangan!’
ini menjadikan kita lebih hati-hati. Berpikir sepuluh kali ketika hendak
curhat dengan orang lain.
Hug, hug!
ahh tdk mudah menemukn org yg tepat buat dicurhatin,klo sy curhat'y di laptop ditulis panjang lebar setelah mewek surewek lalu tulisan tdi dihapus :(. salam kenal mbak dari jakarta....:)
BalasHapussalam kenal juga Mbak Aira. Saya setuju banget deh dengan apa yang mbak Aira lakukan. Itu lebih tepat ketimbang diceritakan pada orang, belum tentu orangnya mampu memberi masukan baik
Hapusshahih.....
BalasHapussepaket setujuh dah pokoknya:)
Ahiiih, mbak sarah. Sepaket harganya sama dengan harga sepaket ayam KFC gak? xixixix
BalasHapusThx mba share nya jd diingat kan:)
BalasHapuswaduh mbak kania, hatur nuhun atuh.
HapusSaya juga nulis begini karena saya sendiri perlu diingatkan
baguss artikelnya, mbaak Afin :)
BalasHapusAnia, lama tak jumpa euy makasiiih
Hapuswah musti hati hati ya curhat itu
BalasHapusihihihi, kalo curhatnya sekedar wah masak apa hari ini,atau dengkul kok gempor obatnya apa kali nggak papa mbak Agustina. Kalo udah nyangkut pasangan, hiihi...
HapusHmm... iya sih, mak. Sedekat apapun, sebaiknya tetap harus dijaga terus privasinya. Tapi kadang, obrolan yang bisa menghanyutkan, sampai2 keluar deh urusan personal. Anyway, makasih sudah diingatkan :)
BalasHapusIya mbak Mira, kadang kita suka nggak nyadar soal itu. Apalagi kalo dibarengi mewek jaya, waaah bablaaas
HapusTempat curhat teraman dan nyaman ya sama Ibu, Mba. Saya sering melakukannya. :D
BalasHapusIni versi saya lhooooo.
iya, sama. Saya juga curhat ke ibu aja Mbak Idah.
Hapussejak menikah, saya rasanya gak pernah menggunjingkan suami bahkan ke sahabat. Karena itu privasi saya :)
BalasHapusAlhamdulillah Mbak, saya senang membaca komen njenengan. Privasi, jangan diumbar ya.
Hapus