“Jadikan sabar
dan shalat sebagai penolongmu”. Saya sudah sering membaca dan mendengar kalimat
yang terdapat dalam Al Qur’an surat Al
Baqarah ayat 45 itu. Tapi tak benar-benar memikirkannya sampai suatu hari, ketika
sakit punggung menguasai saya. Sebagai orang yang kerap duduk berjam-jam di
depan komputer saya kerap mengalami sakit punggung atau back pain.
Memang bukan
sakit punggung kronis, tetapi membuat saya terganggu. Kerapnya merasakan hal
semacam ini membuat saya benci bila harus duduk berlama-lama di depan komputer.
Seolah kali saya duduk, saya akan diingatkan akan rasa sakit di punggung itu.
Alhasil hal tersebut mempengaruhi produktivitas saya.
Penasaran dengan keadaan diatas, saya pun browsing dan menemukan bahwa kebiasaan
duduk berjam-jam di depan komputer ternyata memberi tekanan pada piringan sendi
dan ruas-ruas tulang belakang
ketimbang saat berdiri atau berjalan. Yang pada
akhirnya menjadi sumber timbulnya sakit di bagian punggung.
Lantas apa yang harus
saya lakukan? Itu hal pertama yang saya pikirkan hingga saya menemukan jawaban
bahwa melakukan stretching (peregangan) bisa meningkatkan fleksibilitas tubuh yang
ujung-ujungnya bisa membantu menyembungkan sakit punggung yang saya alami.
Pada kesempatan
lain saya mendapatkan informasi bahwa gerakan ruku juga membawa efek serupa.
Nah, hal inilah yang membuat saya bertanya-tanya apa sebenarnya hubungan
peregangan (stretching) dengan
gerakan ruku’?
Rupanya saat
kita melakukan gerakan ruku’ akan terjadi peregangan (stretching) yang menyebabkan relaksasi di bagian ruas tulang
belakang. Hal ini bisa dicapai bila kita melakukan gerakan ruku’ yang sempurna,
dimana posisi
punggung, leher, dan kepala sejajar.
“Nabi bersabda :
tidak sempurna shalat seseorang hingga diluruskannya belakangnya di waktu ruku’
dan di waktu sujud.” (HR. Abu Dawud dan Tirmizi).
Tak hanya itu, gerakan
ruku’ melancarkan aliran darah serta membuat tubuh kita lebih fleksible. Tetapi
perlu diketahui, bahwa efek ruku’ akan
terasa bila gerakan ini dilakukan lebih lama. Atau tuma’ninah bahasa lainnya.
Nah lho! Mau tak
mau hal ini membuat saya mengevaluasi bagaimana sholat saya. Saya sholat dengan
tergesa. Bertemu dengan Tuhan hanya karena saya tak mau disebut pendosa yang
melalaikan kewajibannya.
Maka ketika
kalimat “Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu” itu terngiang di kepala,
saya tahu jelas-jelas saya tak melakukannya. Ketidaksabaran saya tercermin dari
bagaimana saya melakukan sholat dengan tergesa. Shalat sebagai penolong masih
saya pahami sebagai sarana mendekatkan diri pada Allah terutama di kala
mendapat cobaan. Setelah cobaan selesai, maka sholat pun kendor bahkan
ogah-ogahan.
Ketika saya
membaca sabda Nabi yang berbunyi “Wahai Bilal jadikan shalat sebagai
istirahatmu”, saya tidak begitu. Saya tidak beristirahat waktu shalat. Segala
pikiran berkecamuk, terutama bila pekerjaan tak kunjung terselesaikan. Dengan
demikian wajar bila manfaat baik dari sholat tak saya dapatkan. Baik secara
rohani maupun psikis. Efeknya shalat pun menjadi aktivitas menjemukan. Bikin
capek dan melelahkan.
Nah, dari sanalah kemudian saya memulai sebuah perubahan. Saya mulai belajar melakukan sholat
dengan gerakan yang benar dan pelan. Mula-mula memang sulit membiasakannya.
Maklum, sudah terbiasa dengan gaya sholat lama yang serba cepat, tak ubahnya
mengikuti lomba. Tetapi saya paksakan untuk melakukannya diantara
ketidaksabaran yang kerap muncul ke permukaan. Dan benar saja, lama-lama efeknya
mulai terasa. Ketika ruku’nya dilakukan dengan cara yang benar, ternyata sakit
punggung saya berkurang. Dari sanalah mata
saya terbuka bahwa sabar dan shalat memang penolong kita. Shalat memberi efek baik bagi manusia, dalam hal ini adalah
kesehatan kita.
Jadi, tunggu
apalagi? Bila back pain mendera,
atasi saja dengan ruku saja!
Saia juga punya riwayat back pain ni, emang kerasa banget klo ruku'nya benar. tenkyu sharingnya :)
BalasHapusSama-sama Mbak Cesa
BalasHapusMemang kalo ruku'nya pas di bagian punggung itu terasa ada tarikan-tarikan tertentu ya
Setuju, dengan posisi rukuk sempurna
BalasHapusRasanya setelah selesai ruku' itu punggung jadi enak ya mbak?
Hapuswow iya memang gerakan sholat fungsinya untuk menyehatkan kok, apalgi takbir katanya bisa menarik aura positif dari dalam diri hehe
BalasHapusLha ya itu Mas Salman Faris, dengan fungsi sebaik ini rupanya saya itu baru menyadari. Oh, dodol banget dah saya
HapusDan semuanya penyakit bisa sembuh kalau kita rajin sholat loh, hebat banget ya
Hapusnah seringkali nggak tahu soal hal ini, ya Mas. Emang bener manusia itu biangnya dodol, sering meremehkan hal baik di depan mata
HapusAllah Maha Besar ya, rukuk bisa jadi pengobat nyeri :) Salam kenal, mak.
BalasHapusIya, mbak mbak Fita Chakra. Andai saya nggak nyeri mungkin saya juga tidak tahu dan tidak repot mencari tahu kalau ada cara yang mudah seperti ruku' untuk mengatasi back pain
HapusSaya pernah baca tentang mengatasi nyeri punggung dengan ruku. Makanya, saat nyeri punggung atau punggu terasa capek, saya melakukan gerakan seperti saat ruku'.
BalasHapusTapi untuk hadistnya, memang baru kali ini saya baca tentang penerjemahannya.
nice info, Mak :)
Saya dapat hadist itu kebetulan gara-gara cari benefit ruku' mbak, dari buku apa ya? saya lupa.
HapusSaya pikir itu benefit dari saking punggung, saya jadi banyak pengetahuan
TFS mak..mmg ruku perlu yg benar...
BalasHapusterima kasih Mbak Fee, iya nih saya juga belajar ruku' lagi gara-gara sakit punggung.
Hapus