KETIKA BLOGGER TETANGGA TAMPAK LEBIH HIJAU



 
Satu ketika, mendadak jadi ngilu melihat syarat tawaran kerjasama untuk blogger seperti di bawah ini :
1.      Blog dengan domain pribadi
2.      Blog Aktif
3.      Usia domain minim 2 tahun
4.      DA minim 20
5.      Memiliki PR minimal 2
6.      CF minimal nganu
7.      Memiliki TF minimal nganu
8.       PA minimal nganu
9.      MozRank diatas nganu
10.  MozTrust minim nganu
*semakin berkunang-kunang membaca nomer 6-10

Hari lainnya, mendadak gegana (gelisah, galau, merana) melihat blogger-blogger tetangga terlihat hijau dipandangan mata. Saban kali melongok sosial media selalu mendapati mereka pamer prestasi terbarunya. Ada yang baru saja menang lomba blog berhadiah puluhan juta, ada yang dapat job review menggiurkan, ada yang baru panen google adsense-nya, ada yang pamer Alexa Rank ramping dan viewer yang sehari bisa ribuan orang. Sementara blog sendiri tak ubahnya padang yang rumputnya tumbuh jarang-jarang. Tidak segar!
           
Nge-blog sudah cukup lama prestasi tidak naik-naik juga. Beberapa kali ikut lomba tak satu pun juara. Berusaha dapat job review seperti yang lain nggak pernah dapat. Sekalinya dapat disuruh review tempat jualan jam branded murah yang ternyata aspal. Mengajukan google adsense selalu dapat penolakan.
Melongok global rank di Alexa ...aih menyedihkan! Angka-nya melesat di atas 15 juta. Arrgh, nggak rela...nggak rela *gigit pojok meja.
Jangankan mikir domain pribadi, DA, PR, CF, PA, dan embuh apalagi itu, lha wong posting saja masih ngos-ngosan. Kudu ke tempat-tempat yang nyediain wifi gratisan tanpa perlu bayar secangkir kopi atau segelas juz alias  nangkring di taman ber-free wifi.id. Dengan catatan wifi-nya lancar, nggak byar-pet kaya lilin dihembus angin.

Alhasil kecewa pun meraja lela, yang ujung-ujungnya menurunkan minat untuk nge-blog . Lha buat apa nge-blog toh hasilnya sama saja, blog kita nggak mungkin jadi hijau royo-royo seperti milik tetangga.  Buat apa nge-blog kalau status kita nggak pernah beranjak dari “BLOGGER KELAS TERI”?

But wait, wait...sik tunggu dulu!
Ah, tapi apa iya sih hanya gara-gara syarat dapat job dari blog semakin berat terus kita berduka. Merasa itu akhir dunia (per-blogger-an kita). Lantas memilih gantung diri (me-non-aktifkan blog) karena tidak sanggup menahan rasa “sakitnya tuh disini”? Apa iya benefit jadi blogger itu hanya uang dan keterkenalan? Benefit lain nggak ada?

Hati saya yang baik itu menyahut ,”Mari sini. Sebelum ngomongin soal benefit mari duduk manis sambil ngupi-ngupi.
 Begini, sama seperti halnya di dunia kerja, dari sekian orang pekerja di kantor kita yang cemerlang tak sampai separuhnya. Lebih banyak yang prestasinya biasa-biasa saja. Di dunia kepenulisan pun tak jauh beda. Beribu-ribu penulis berjuang merangsek maju untuk tembus berbagai media dan penerbitan. Nyatanya hanya segelintir yang bisa nongkrong disana. Itupun setelah mengalami apa yang dinamakan “jatuh bangun aku mengejarmu”. Dan setelah satu  atau dua cerpen, artikel, atau novel terbit belum tentu jalannya terus lempeng dan mulus macam jalan tol. Masih harus berjuang euy!

Hal yang sama terjadi juga di dunia per-blogger-an. Blogger biasa jauh lebih banyak ketimbang blogger gilang-gemilang bak bintang. Kenapa? Satu,  karena faktor pengalaman. Dua, karena faktor niat dan keinginan belajar.  Blogger yang kerap menang lomba, dapat job review, memiliki page rank sekaligus viewer tinggi dulunya juga blogger biasa. Untuk sampai di tempat seperti sekarang pasti butuh perjuangan yang tak jarang bikin “engap”. Ha gimana ndak engap? Wong menurut data statistik, kegagalan jauh lebih besar dari keberhasilan. Kalau sampeyan semua sanggup melalui hal itu bukan tidak mungkin bisa mengejar blogger yang sudah lama berjaya. Ikut merasakan manisnya bekerja sebagai blogger. Lha sekarang tinggal tanya saja diri sendiri, mau tidak melakoninya?”



“Terus bagaimana kalau sudah mati-matian belajar tetap aja statusnya tetap stagnan di ‘Blogger Kelas Teri’?” tanya saya lagi pada si hati.

Si hati berkata ,”Ya nggak pa-apa. Nge-blog itu kan benefitnya tak selalu uang atau keterkenalan. Kalau mau ditelaah sebenarnya banyak, seperti berikut ini :
1.      Tambah Pintar Tanpa sadar
 Coba saja longok awal perjalanan nge-blog dari awal. Dulu kita nggak bisa apa-apa, perlahan belajar akhirnya tahu cara ganti skin (template), mempercantik blog, menulis lebih efektif, mengerti tata cara dan etika berinternet, dan sebagainya.
2.      Tambah Saudara
Mengikuti berbagai wadah untuk blogger, sampeyan jadi banyak saudara. Orang-orang baru yang secara fisik tidak pernah jumpa tetapi menyambut hangat anda. Bersedia membantu sampeyan saat mengalami kesulitan, misal bingung harus memasang widget read more atau widget lain karena minimnya pengetahuan,  ada saja orang yang bersedia menjawab. Memberi tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan, meski sesungguhnya mereka bisa saja tak acuh pada anda.
Jika sampeyan bepergian ke berbagai tempat ada yang ditanya-tanya atau bahkan jujugan. Bahkan bisa jadi memberikan tempat menginap gratisan untuk anda.
3.      Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat
Mungkin saja sampeyan merasa yang sampeyan bagikan via blog hanya hal-hal yang remeh seperti pengetahuan praktis bagaimana cara mengusir kutu di beras, membersihkan keramik yang banyak nodanya, menghalau influenza dengan resep tradisional, tips menjaga sepatu kulit agar awet, cara pasang banner di blog, cara bikin foto seolah foto jadul dengan aplikasi gratisan, dan lainnya. Tetapi, sesungguhnya anda sudah menjadikan diri anda bermanfaat bagi orang lain.
4.      Menyembuhkan Diri Sendiri dan Orang Lain
Menulis bisa jadi sarana ampuh untuk menghilangkan beban pikiran. Ketika orang lain kebingungan mencari sarana pelepasan, anda sudah menemukan lewat blog. Contohnya, sampeyan baru saja kehilangan salah satu orang tua. Lalu menulis seperti apa rasanya kehilangan orang tua berikut proses menjalaninya sampai akhirnya anda sampai di titik “aku sudah baik-baik saja”. Tulisan macam itu tak hanya membantu menyembuhkan diri sendiri (self healing) tapi juga orang lainnya yang mengalami hal sama.”
Contoh lainnya, sampeyan baru saja dilangkahi saudara tercinta. Lalu curhat bagaimana rasanya berada di posisi itu beserta cara bijak anda mengatasi semua itu, bisa jadi sarana teman lain untuk berkaca. Eh, siapa sedang mengalami situasi yang sama lalu membaca tulisan anda dan jadi termotivasi setelahnya. Lho kan bagus to efeknya?

Say manggut-manggut mendengar apa kata si hati.

“Lagipula apa salahnya jadi blogger kelas teri? Kalau tidak ada kelas teri, mana mungkin blogger  kakap atau paus kelihatan. Karena posisi sampeyan masih kelas teri anda jadi iri dan termotivasi jadi blogger yang lebih keren lagi.
Sudah ndak usah malu jadi blogger kelas teri. Siapa yang tahu meski tidak ada mengakui ada yang diam-diam terinspirasi. Bersenang-senanglah menulis, biar nggak terbebani. Mikirin DA, PA, CF, domain, dan embuh apalagi hanya bikin capek hati. Finally, sampeyan yang rugi. Sampeyan dipenuhi rasa marah, kesal, tidak terima yang ujung-ujungnya menghilangkan kesenangan nge-blog,” terus si hati.

Gleg! Kalau dipikir benar juga apa kata si hati.

Salam.

Komentar

  1. Saya rasa blog ini sudah pantas punya domain sendiri. Ayo mbak.. Saya juga biasanya posting kalau ada internet gratis, hehe pake hp biasanya cuma buat BW karena naskah semuanya ada di MS.Word baru nanti dicopy ke blogspot kalau pas ada koneksi internet :D hehe

    Salam kenal Mak, saya jadi dpt ilmu baru dan tambah semangat baru, okey dan diputuskan saya tidak mau jadi blogger kelas teri lagi tapi kelas kepiting saja. Hahaha \m/

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, iya mbak Rani kelas kepiting saja. Kalau kelas teri kekecilan *lihat bodi

      Hapus
  2. Ayo ganti domain mba Afin. Biar makin moncer. Insya Allah kalo diniatin belajar dan berbagi lewat blog ada banyak yang terinspirasi. Yang penting kurangi ngeluhnya, banyakin kerja kerasnya. Mari berproses sama-sama ya.. ♥♥♥

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, hai Ila...makasih masukannya. Berproses sama-sama itu kalimat yang kece badai

      Hapus
  3. Naaa...itu dia, eling3x aja niat semula bikin blog kan bukan buat cari fulus, qiqiqi... tapi seiring berjalannya waktu kita semakin pinte, semakin kritis dan semakin mrasa O-on. Jadi terus deh belajar, belajar and belajar. Blogger tetangga itu IJO, ben wae, ya kita jangan ngalah sama si perasaan douwnxz ah. Terus asah, terus siram jangan bosen, nanti juga ikutan IJO, hehe... Salam semangat ya. Postingannya lucu bisa bikin bunda tersenyum simpul, wkwkwk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakaka, sama-sama Bunda. Saya juga mikirnya gitu...halah yo ben, kalau mau blognya kayak tetangga mari kita ganti template saja

      Hapus
  4. Ngena ke saya gak ya tulisan ini, saya lagi ga begitu semangat nge-blog nih, bukan karena lihat teman-teman menang lomba ini itu atau PA, DA, atau IPK gak memenuhi syarat #Eh. Tapi lagi berasa dangkal aja tulisannya, ritme nulis Senin Kamis jadinya mulai keteteran. *Malah Curhat*

    Gimanapun seneng baca tulisan ini, menjadi pengingat, nulis aja dulu, jangan iri sama yang menang lomba sana-sini, lha diri sendiri aja emang malas ikut lomba (ini versi saya). Hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi, bener mbak Irly nulis aja dulu, nggak usah mikir lainnya tiwas ngenes nanti

      Hapus
  5. Semua memang nggak ada yang instan. Yang bisa kita lakukan adalah menikmatinya. Cuma mau bilang, "See you at top."
    #eea #eea

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, memang benar mbak Ardiba. blogger kakap dulunya juga teri, jadi kenapa resah hati ya?

      Hapus
  6. Blogger teri bikin blogger kakap jadi kelihatan...setujuh xixixi

    BalasHapus
  7. Balasan
    1. aih, saya apalagi mbak, jangan-jangan nggak ada segitu wakakak

      Hapus
  8. Walah, udah biasa kalo rumput tetangga keliatan lebih hijau. Jangan cepet kecil hati lah, toh entah itu blog kelas kakap ataupun blog kelas teri yang jelas keduanya udah ngasih banyak manfaat bagi orang-orang yang selalu haus atas pengetahuan baru.
    Tetep semangat buat seluruh blogger di seluruh indonesia.
    makasih udah share :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga makasih mbak Sista udah kemari, terima kasih untuk kata-katanya yang positif

      Hapus
  9. Tetep semangat mbak, aku dulu juga jarang disentuh blognya, tapi ngeblog itu termasuk 'me time' buatku, jadi seneng ada yang diurus, belom tenar gak masalah, udah ada yang baca dan ngerasa blogku bermanfaat aja udah seneng :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ha setuju mbak Indah, nge-blog pada akhirnya justru jadi sarana buat having fun. Itu yang bikin hati jadi senang

      Hapus
  10. Apapun jenis bloggernya, yang penting tetap semangat nge BLOG mbak Fin hihihi

    BalasHapus
  11. setuju lah pokoknya,, cincai :* yukk mau ikutan ah,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, cincai lah haai, biar teri yang penting eksis

      Hapus
  12. Hai Mbak.
    Semangat terus nulisnya ya. Ayo, perbaiki kontennya. Ikuti trend, dan nulis dari sudut pandang yang berbeda dan unik. Objektifnya jangan dulu prestasi atau dapat job review, tapi coba objektifnya diganti menjadi: nulis artikel bagus yang related to banyak orang dan bisa going viral. Kalau sudah ketemu "titik cocok"nya, Insya Allah, nanti tinggal ngikutin aja :)
    Abaikan saja dulu semua angka-angka itu, Mbak. Banyak agensi melihat nggak cuma dari angka-angka itu kok. Banyak agensi yang datang ke blog-blog lalu liat artikel-artikel yang ada di dalamnya.
    Jadi, ayo, nulis artikel dengan konten yang cetar :)
    Pasti bisa.
    Nikmati prosesnya, jangan pikirin hasilnya dulu. Hasil pasti akan mengikuti kemudian.
    Jangan mengkotakkan diri menjadi blogger kelas teri, karena semua yang kakap itu juga berawal dari teri. Hanya saja mungkin mereka lebih duluan berproses ;)

    Semangat ya ~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak Carra, untuk saran dan semangatnya. Terima kasih juga sudah mampir kemari

      Hapus
  13. Semangattttt.. Mending jmput bola ikutan lombaaa yukkkk

    BalasHapus
  14. Hits mbak udah 200 ribuan itu kece beraaats dong.
    PR juga udah 1

    Aku mah, PR masih 0 :)))
    Yang penting, ngeblog dgn having fun dong yaaa... Rezeki, hadiah dll itu mah bonusss :)

    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
    Balasan
    1. aha, bener yang penting ngeblog dan having fun. Rezeki dan lainnya itu efek sampingan

      Hapus
  15. aaaahhh suka sukaaaaaa banget tulisan ini wkwkkk :D

    BalasHapus
  16. Balasan
    1. punyaku sudah 7 tahun lebih masih blogspot kok mbak, heheh tuwir ya

      Hapus
  17. tetap semangat mbak :)
    postingan saya yg terakhir jg tentang blogger apa adanya, ya saya ini ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. xixixi, sama mbak Riana. Saya blogger apa adanya juga. Tos!

      Hapus
  18. Tetap semangat ngeblog ya mak semua juga mulai dr kelas teri kemudian jd kelas kakap hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahaha, iya banget mbak soal itu. Nggak ada kok kakap yang langsung besar sendiri, semua melalui proses menjadi ikan kecil-kecil dulu sebelum jadi kakap yang menggiurkan

      Hapus
  19. semangat mba, kalau mikirin blog sebelah yg lebih hijau itu juga saya kadangan ngelus dada, kapan ya aku gini gitu...tapi balik lagi yaudahlah nanti juga suatu saat ada waktunya, yg penting nulis aja dulu ilmu yg bermanfaat hehe...Happy Blogging :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, akibatnya malah batal nulis dan merana ya mbak *nyengir kuda

      Hapus
  20. Niat awal punya blog sih suka kalo bs menginspirasi... nah tuh dia lama2 beban hijaunya blog tetangga... smgt lagi aah... tengkyuuu

    BalasHapus
    Balasan
    1. heheheh, saya juga pernah bahkan sering merasakan hal sama mbak Oliv

      Hapus
  21. Hihihii.. Mbak Afin... Saya sering merenungkan hal ini. Tentang ngeblog. Tentang mau dibawa ke mana blog saya. Tapi ya ujung2nya emang saya ingin bersenang-senang dalam ngeblog. Sambil terus memperbaiki konten, dll :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mbak hairi. Yg penting hepiii dalam ngeblog :D

      Hapus
    2. sebenarnya ngeblog tanpa dibebani perasaan "lain" itu justru yang bikin ngeblog jadi menyenangkan mbak Hairi, mbak Dahlian. Mari semangat!

      Hapus
  22. Hihihi binggung mau komen apa..
    mbak sepertinya sudah mewakili perasaan blogger2 newbie (termasuk saya) saat ngeliat blogger2 yg udah pro hehe.
    Mungkin setelah tulisan ini blognya jadi naik kelas mbak:D amiiiin.
    semangat terus ngeblognya mbakkk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih mbak Ayu, karena bilang tulisan ini mewakili perasaan blogger newbie.
      Ah, itulah harapan yang harus dipelihara mbak Ayu, setelah ini blog kita jadi naik kelas

      Hapus
  23. Eh, aku banget.
    Suka banget lagi sama ikan teri, apalagi yang disambelin.

    Hihihi...
    Senengnya tuh nulis, ada yang mau baca udah Alhamdulillah banget aku, Mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak Anggarani, ada yang baca aja udah seneng ya...

      Hapus
  24. Mba afil aku ikutan di barisan kelas teri juga yak... tapi yg penting biar teri banyak makan biar gendutee ada yg silap kirain kita ikan kakap... hehee. Maunya.. sing penting haolppy wae...^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener yang penting biar teri tapi hepi. Repot kalo kita udah barisan teri tapi nggak hepi. blog akan semakin ditinggalkan, ogah nulis lagi

      Hapus
  25. Iya mak.. kadang aku juga memperhatikan blog ku sendiri dan membandingkan dengan blog temen.. kok segitu gitu aja ya blogku hhehhee.

    tapi ah yg penting nulis aja terus..

    BalasHapus
    Balasan
    1. stuju mbak Yuni, nulis terus ajalah daripada sibuk nengok kanan-kiri terus nggak jadi nulis dan berbagi

      Hapus
  26. Hehehehe kalau aku, ngeblog ya karena pengin. Enggak terlalu punya target, tapi ternyata dengan gak mengejar apa-apa, banyak keberuntungan dan rejeki berlimpah-limpah yang datang sendiri. Rasanya malah jadi kayak kejutan :D :D :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebaiknya begitu mbak Pungky, kerjakan dengan senang, tanpa berpikir ngejar sgala macam, urusan rejeki urusan belakang. Aish, gaya banget ya kata-kata saya :)

      Hapus
  27. Kalau aku, ngejalanin semuanya biasa aja sih. Alhamdulillah karena emang dijalaninnya pakai perasaan jadi ya gitu, ngalir gitu aja :)

    Setiap orang udah punya jalan dan caranya masing - masing XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, benar semua orang sudah ada jalanya sendiri-sendiri

      Hapus
  28. nganuu... saya suka ikan teri
    Itu aja :D

    BalasHapus
  29. Setuju mbak. Aku malah nggak peduli sama angka, kalau bisa posting sekali sebulan udah bersyukuuuur banget. Pembaca blog udah nunggu tulisanku nih, gitu sih sugestinya. Jadi lebih mikirin yg baca daripada pihak ketiga lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju mbak mayya, sugesti positif semacam itu jauh lebih penting ketimbang mikir blog kok nggak ngasilin apa-apa atau merana karena blogger tetangga lebih ijo

      Hapus
  30. Nulis ngalir aja sambil mnkmati proses biar ngak pusing mikirin angka angka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha, bener itu mbak Meutia. Usah mikirin angka, go with fun saja

      Hapus
  31. Rameeee kemriyuk di sini kek ikan teriiii, hihihi. Tambah saudara plus tambah ilmu. Nikmat mana yang kau dustakan maaaak hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. xixixi, iya bagian tambah saudara dan ilmu itu sering kita lupa ya mak. Padahal nikmat Allah gak selalu dalam bentuk uang atau hadiah besar

      Hapus
  32. mak nggak sendirii,,, banyak blogger termasuk aku yang juga ngerasain kayak gitu
    tapi perlu dicatet blogger2 kece dan keren juga punya proses untuk jadi seperti mereka sekarang
    iri untuk kebaikan boleh toh biar tambah semangat
    salam kenal mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mbak Ria, iri dalam bentuk positif justrun bikin hidup jadi maki nyus ya Mak

      Hapus
  33. daku gk mau diem2 aja deh, daku mau ngomong klok tulisan dikau nih berhasil mengispirasi daku loh mak... cie cieeeee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahihi, makasih lho Mbak Inda dibilang menginspirasi jadi malu daku

      Hapus
  34. Tetep semangat mak, tar lama-lama juga ijo ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha, terima kasih Mbak Fenny. Ntar kalo nggak ijo juga kita ganti template aja hahaha

      Hapus
  35. semangat yuk. aku juga sempat merasakan hal begini, tapi semangat tetap harus dijaga dan niat awal ngeblog kembali di refresh. Bahagia itu enggak melulu terkait fulus. Tulisan yang bermanfaat buat orang lain juga membuat hati bahagia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak santy, tulisan yang bermanfaat juga membuat hati bahagia tak sekedar uang atau hadiah saja

      Hapus
  36. Tetap.semangat mbak. Semuanya berproses dari teri nanti jd paus.insyaallah yg penting konsisten aja
    Luapakan dulu itu angka macem2 yg bikin pening yg penting nulis n smangat berbagi. Yuk sama2 belajar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mbak Muna, haduh bener banget itu semua berproses memang

      Hapus
  37. Hahaha.....semuanya balik ke prioritas, bagi yang mementingkan semua prestasi akan ada tekanan, tapi bagi yang nggak ya jalan nyantai saja. Kembali, tujuan ngeblog apa, sih? Ada lho blogger idealis yang malah nggak suka sama sekali ikut ini itu karena dianggap melacurkan karyanya kepada kapitalis....padahal rank blognya bagus. Tapi akhirnya tulisannya malah jauh lebih dihargai orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju dengan komentar mbak fee, kembali ke tujuan nge-blog. Lets have fun with our blog and gain happiness with this

      Hapus
  38. Aku termasuk orang yang mengais rezeki lewat blog Mbak. Tapi aku percaya kalo Allah mengatur rezeki kita sesuai porsinya dan nggak akan ketuker. Mungkin di blog Mbak Afil nggak pernah kecipratan ijo-ijo, tapi siapa tau banyak rezeki menghampiri di dunia nyata. Berdoa saja Mbak. :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. ihihi, iya...kalau hanya nurutin iri kita suka kelewatan ngucapin syukur pada rizki Tuhan yang lain ya Mbak Hilda, lha bukannya sehat dan pikiran jerni serta kesempatan buat ngeblog lancar adalah berkah juga

      Hapus
  39. Aseek, toss ah. jadi yuuk blogging with heart jalani dan nikmati prosesnya iyes?
    Senada bgt sm postinganku bbrp waktu lalu mba. Alih2 galau ngeliat yg lain lbh hijau sy maju terus meski pelan2 bgt...sing penting seneng menjalaninya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ha itu dia! Sing penting seneng, ben wis soal lain. Ini yang kudu dipelihara ya Mbak

      Hapus
  40. keren buangetttt!!!
    aq jg berkali2 d tolak google adsense. hahaha.

    aq share d fb nih artikel nt

    BalasHapus
  41. heheee iya. aku juga sana merasa blog ikan teri. Lah Page Rank ku gak terdeteksi huaaa... mbuhlah.. sing penting nulis ae...

    BalasHapus
    Balasan
    1. xixixi, saya juga ngalamin kok Mbak Vindhy, pernah nggak terdeteksi, kalaupun terdeteksi hwaa angkanya 17 jeti

      Hapus
  42. Maaakkk, visitor blog saya sekarang seribuan. Bangga? biasa aja, soalnya visitor ini datang dari artikel-artikel yang sudah terkumpul sejak tahun 2012. Mendapat visitor banyak gini bukan di dapat dari cara instan, tapi benar-benar di lakukan sabar dan pelan-pelan.
    Biar gak dengki lihat blog tetangga lebih ijo, niatkan ngeblog sebagai hobi, Insya Allah kebelakang nanti ada manfaatnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. lha ini nih yang harusnya kita lakukan ya Mbak Yanuari, wis hajar bleh saja, nulis saja, senang-senang dengannya

      Hapus
  43. Santai ajaaa...kalau kita sendiri sudah bahagia, pameran yg lewat itu gak ada apa-apanya..

    BalasHapus
  44. Santai ajaaa...kalau kita sendiri sudah bahagia, pameran yg lewat itu gak ada apa-apanya..

    BalasHapus
  45. Halo, Mak. Salam kenal :)
    Berbagi curhatan juga disini, saya pernah di tolak Adsense. Di saat teman-teman menunjukkan bukti gajian dari Adsense, saya malah dapat penolakan huaaa..
    Ambil sisi baik saja, mungkin blog saya belum sesuai standarnya ADsense :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Yuni, ditolak bukan akhir dunia. Kalau pun belum sesuai atau nggak pernah sesuai juga sebenarnya ada manfaat lain, yaitu sarana uneg-uneg secara positif,

      Hapus
  46. Sukkaaaa sekali dengan tulisanmu mak...cocok dng keadaanku sekarang. Btw, aku juga suka foto ikan terinya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahei, mbak sulis makasih ya. Hasil motret sendiri, menculik simpenah teri di rumah *ngikik

      Hapus
  47. Semangat mbak :))
    Walaupun gak dapat tawaran apa-apa, dengan menulis yang bermanfaat, blog kita pasti akan mendapatkan tempat tersendiri di hati pembaca.
    #tsahhh

    BalasHapus
  48. suka topik tulisannya, keren euy (y)
    dan saya juga setuju dengan apa yang dikatakan "si hati" mak :)

    BalasHapus
  49. Artikel kamu keren loh mba... Tulisannya mewakili blogger lainnya seperti saa karena stulisannya menginspirasi

    www.aloha-bebe.com

    BalasHapus
  50. Sepertinya, postingan ini begitu menghibur dan banyak yang merasa memiliki nasib yang sama. Komennya rame! Dan Mbak berhasil menghibur juga membuka mata orang lain..

    Iya, jangan sampe keirian kita malah ngebuat kita gak happy. Sayang banget, kan?

    Hihihi, salam kenal Mbak.


    @tehpocii
    ❀ Diary Khansa by Funy ❀ www.diarykhansa.com ❀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, nggak nyangka saya kalo yang komen udah sebanyak ini hihi. Terima kasih ya Mbak Funy

      Hapus
  51. semakin..liat hijaunya rumput tetangga , makin kering rumput sendiri... karena terus merhatikan punya tetangga..

    he2..kaya yg koment ini...

    BalasHapus
  52. Semangat, Mbaaaak.. :D

    Yg penting enjoy aja ngeblognya. Jangan terbebani. Balik lagi ngeblog tujuannya apaaaa.. Hihihi :D

    BalasHapus
  53. iiihhh sukaaaaaaaaaaa tulisan iniiiihhh :D

    BalasHapus
  54. Yang lebih hijau banyak, tapi yang beneran suubur? Heheheh semangat mbaknya

    Salam,
    Roza.

    BalasHapus
  55. insya Allah dengan bersyukur dan belajar terus blog kita pun akan tampak indah

    salam
    riby

    BalasHapus
  56. Biarpun blog kita kayak padang pasir, percayalah akan banyak unta yang mau tinggal di sana :)))

    Salam,
    Rava.

    BalasHapus

Posting Komentar