Kepada Yth.
Jodohku di Masa Depan
Dimanapun berada
Assalamualaikum,
Ketika menuliskan surat
ini, saya ingin mengawali dengan kalimat ”Entah apa yang harus kutuangkan dalam
secarik kertas ini. Goresan tinta indah sekalipun tak ada yang bisa mewakili...”.
Tetapi, saya membatalkannya. Seharusnya saya menulis surat cinta dengan gaya
saya, bukan mencontek dari orang lain yang membuatnya terlihat palsu dan
mengada-ada.
Jodoh itu rahasia, sama seperti rejeki dan mati (sumber gambar https://unsplash.com/photos/bA68bHUS9mA) |
Karena itu saya memulai
dengan cara sederhana, siapa saya. Saya orang biasa. Kepadamu saya tak bisa
menawarkan apa-apa. Saya tidak cantik, kaya, bahkan pintar. Atau berakhlak
mulia dengan pemahaman agama yang mendalam. Bahkan saya berencana menyodorkan
berpuluh-puluh kekurangan dan keburukan saya saat engkau datang. Kenapa demikian?
Bukankah harusnya saya menonjolkan kebaikan jika ingin mengesankan seseorang? Membuatnya
terpesona dan akhirnya datang melamar.
Saya bukan tak tahu soal
itu. Sebagai mantan admin sales, saya tahu bahwa menonjolkan keunggulan suatu
barang adalah taktik jitu untuk menarik pembeli datang. Sebagai blogger yang
pernah menulis untuk satu-dua Job Review saya tahu benar bagaimana cara
melambung-lambungkan satu produk untuk mempengaruhi orang. Meski terkadang
produk itu tak sehebat yang dituliskan. Sebagai penulis saya paham benar
bagaimana cara menuliskan kemolekan satu produk (dalam hal ini saya) dengan
kalimat berbunga yang akan membuat pembaca terkagum-kagum hingga liuran.
Pria hebat itu dekat dengan anak-anak (sumber gambar : (https://unsplash.com/photos/6HrRvNnaz-A) |
Tetapi, saya enggan. Saya
bukan barang, saya manusia. Lagipula saya ingin kau punya gambaran seperti apa
perempuan yang akan dihadapi di masa depan dengan gamblang. Menceritakan kebaikan
yang sudah dibubuhi bumbu segala macam hanya akan membuatmu merasa tertipu
kemudian, karena saya tak sesuai dengan gambaran awal. Jika kau tak gentar dan
tetap berkeras melamar setelahnya, berarti kaulah sosok yang ditetapkan Tuhan
sebagai imam. Yang akan menjadi nakhoda bagi kelasi tak berpengalaman. Demikian
surat ini saya tuliskan. Semoga Allah selalu merahmatimu sampai kita
dipertemukan Tuhan.
Wassalam,
Jodohmu di masa datang
Note :
Ditulis dalam rangka lomba nulis yang tidak menang + setahun silam,
sudah direvisi dan disesuaikan.
Ini pasti seru ya kalo udah dibaca sama jodohnya.. Atau mungkin calon jodohnya sekarang lagi baca ini? Hihihi
BalasHapusWahahaha, nah itu Mbak Adriana. Saya juga tidak tahu. Bisa saja sih kalau dianya (yang belum saya kenal itu)kesasar (karena Allah kemari) dan membaca tulian ini
HapusBetul Mbak, lelaki yang sudah tahu kekurangan kita tapi tetap mau menjadikan ratu di hatinya itu berati cintanya sungguh2 #pengalaman pribadi :)
BalasHapusAish, Mbak Tarry so sweet...Hopefully there is somebody like that to me. Ameen
HapusAlu banget itu. Pas diajak nikah aku langsung membeberkan semua kekuranganku tanpa ada yg ditutup tutupi.
BalasHapusHa, cocok Mbak Ade. Menutup-nutupi kenyataan hanya akan menyulitkan diri sendiri.
Hapusaku kalau ditanya kelebihan ngga tau mau jawab apa kecuali berat badan. kalau ditanya kekurangan aku jawab aku kurang bersyukur ...ini posting harus dilaminating biar dibaca jodoh masa depan :)
BalasHapusMbak Lyta ada ajaaa, tapi boleh juga sih usulan dilaminating itu. Hwaahahah....
HapusEniwei sepertinya aku juga harus jujur mengatakan bahwa kelebihan saya hanyalah berat badan, sementara kekurangan saya adalah kurang syukur persis yang Mbak Lyta bilang
Bener mbak, kalau orgnya bener2 sayang ma kita dia akan terima segala kekurangan dan kelebihan kita :)
BalasHapusInsyaallah begitu Mbak April.
Hapusiyaps betul. kalau orang bener2 erius dan sayang dengan kita, pasti bisa menerima dalam kondisi apapun, kekurangan kita. dll.
BalasHapusiyaps betul. kalau orang bener2 erius dan sayang dengan kita, pasti bisa menerima dalam kondisi apapun, kekurangan kita. dll.
BalasHapusIya, insyaAllah begitu teman. Menerima segala kekurangan dan kelebihan termasuk kelebihan berat badan
Hapusaku doakan segera bertemu dengan jodohnya ya :)
BalasHapusAmin, terima kasih Mbak Lidya :)
HapusTeruntuk suami masa depan...
BalasHapus