Banyak
yang mengira pekerjaan sebagai penulis itu pekerjaan yang keren dan seksi.
Padahal yang sudah menjalani justru tahu pekerjaan ini berat. Banyak yang
akhirnya berhenti di tengah jalan, karena tidak sanggup menerima ujiannya.
Bayangkan, tidak mudah menembus majalah atau koran. Tak cukup sebulan waktu
tunggu hingga akhirnya karyamu layak tayang. Bisa berbulan-bulan hingga kau
lupa pernah mengirimkan karya di majalah atau koran itu. Begitupun menerbitkan
buku di penerbitan. Butuh jangka waktu sedikitnya tiga bulan untuk tahu
kepastian apakah karyamu layak diterbitkan. Jika lebih dari itu tak ada jawaban
harus sabar. Barangkali masih menunggu antrian. Bukankah yang kirim ke satu
penerbit itu bisa ribuan? Kalaupun akhirnya layak terbit, si buku masih harus
melalui proses yang lama lagi. Saya pernah menunggu kurang lebih dua tahun
untuk menunggu terbitnya novel berjudul Glamo Girls yang saya tulis bareng dua
teman saya, Tya dan Fitri.
Jika
sebegitu lamanya waktu yang dibutuhkan untuk tayang di majalah, koran atau
penerbitan, maka bisa dibayangkan bagaimana susahnya mencari duit dari menulis
‘kan? Padahal seorang penulis harus tetap melahirkan karya. Tak boleh mandeg
dan menunggu hingga karyanya muncul. Saya sendiri pernah mengalami musim
paceklik parah. Dompet praktis hanya berisi sarang laba-laba, sementara ATM tak
jauh beda. Ibarat hari, kondisi ATM saya adalah malam yang muram. Jadi bila
menengoknya yang ada cuma hela napas panjang. Efeknya jelas, saya tak bisa
pergi ke warnet untuk mencari bahan tulisan atau bahkan mengirim naskah ke
majalah, penerbitan, atau lomba menulis sekalipun. Jika sudah begini penulis dituntut kreatif dalam mencari jalan keluar
agar tetap bisa berkarya. Contohnya dengan memanfaatkan wifi gratisan yang
disedikan Pemkab Banyuwangi di ruang-ruang terbuka seperti yang saya lakukan.
Saya
rela berangkat pagi-pagi (biasanya sehabis subuh) demi bisa menikmati wifi
dengan nyaman. Sinyalnya lancar, tidak tersendat karena digunakan oleh banyak
orang. Tak ubahnya alien di tengah
lautan manusia, di kala yang lain datang untuk berolaharga di RTH (Ruang Terbuka Hijau) Maron itu,
saya justru duduk bersila dan
berselancar di dunia maya. Tak heran banyak orang menatap aneh pada saya.
Beberapa sampai bertanya apa yang saya lakukan disana.
Membawa
Cooling Pad Agar Laptop Tidak Overheating
Agar
laptop tidak overheating selama berselancar
di RTH Maron atau taman begitu saya biasa menyebutnya, saya biasa membawa cooling pad. Agak repot memang harus
membawa cooling pad segala. Tapi,
demi menjaga ‘kesehatan’ aset utama saya (si laptop), saya rela melakukannya.
Hanya saja pemakaian cooling pad membuat
baterai jadi boros. Jika tanpa cooling
pad laptop bisa bertahan hingga dua setengah jam, dengan tambahnya cooling pad justru sebaliknya. Hanya bisa
bertahan kurang dari dua jam. Maklum sumber daya yang digunakan cooling pad adalah baterai laptop.
Terkadang
penggunaan cooling pad ini laptop
justru memicu over heating. Rupanya
penggunaan colokan USB untuk memberi
daya pada si cooling pad menjadi
penyebabnya. Aduh, kalau begini saya harus mematikannya. Kalau sampai laptop
‘sakit’ repot juga saya. Penggunaan cooling
pad juga berpotensi membawa masuknya debu dari luar dan mengganggu kipas bawaan laptop. Debu yang
menempel pada kipas memicu laptop jadi kelewat panas (overheat) dan merusak motherboard.
Namun,
tanpa cooling pad, kasihan juga
laptopnya. Sebab kipas bawaan laptop akan bekerja lebih keras demi meredam
panas selama laptop bekerja. Efeknya kipas akan mengeluarkan suara dengung yang
kencang. Kalau dipikir-pikir mirip buah simalakama. Dipakai atau tidak
sama-sama repotnya.
Efek
Berlama-lama Di Depan Laptop Pada Mata
Kerapnya
bersinggunggungan dengan laptop, baik saat menulis di rumah atau berselancar di
RTH, membuat mata tidak nyaman. Rasa panas, kering, dan lelah kerap menghantui
saya. Bila dipaksakan menatap layar komputer lebih lama, sakit kepala akan muncul bahkan disertai rasa
ingin muntah. Hal-hal kecil yang kerap saya abaikan ini rupanya bukan hal
biasa, melainkan tanda bahwa saya mengalami Computer Vision Syndrom (CVS).
Dilansir
dari situs WebMD, Computer Vision
Syndrome terjadi karena mata dipaksa
untuk melakukan hal yang sama setiap waktu—fokus dan fokus terus pada layar
komputer. Diperparah lagi dengan efek cahaya biru komputer yang menciptakan tampilan
visual layar jadi lebih “noise”.
Hal inilah yang menyebabkan kontras
berkurang dan memicu terjadinya ketegangan mata (eyestrain).
Switch
Alpha 12 Menjawab Harapan Saya
Berdasarkan
pengalaman itu saya jadi kerap berandai-andai kalau saja ada notebook yang enak dibawa—ringan, mudah
dibawa, tak perlu membawa pendingin tambahan, hemat daya, juga mampu melindungi
mata dari efek cahaya biru—pasti asyik. Harapan itu tak terjawab hingga Acer Switch Alpha 12 muncul setahun kemudian.
Oh, ya? Memangnya apa sih keunggulannya?
Berikut
ini keunggulan Switch Alpha 12 yang membuat saya, penulis sekaligus blogger yang suka nebeng wifi gratisan
di taman, bersorak-sorak gembira.
Sistem
Pendingin Fanless
Dengan
sistem pendingin tanpa kipas hanya mengandalkan pipa berisi cairan pendingin
untuk menstabilkan suhu prosesor Intel Core i Series generasi ke-6, jelas membawa keuntungan
buat saya. Tak perlu khawatir debu dari luar masuk dan merusak kipas dalam
laptop karena penggunaan cooling pad.
Panas berlebihan akibat penggunaan
colokan USB untuk memberi daya pada
si kipas eksternal (cooling pad) juga
bisa dihindari. Perangkat jadi bebas debu, motherboard
laptop tak mudah rusak, dan daya baterai pun bertahan lebih lama.
sistem pendingin tanpa kipas hanya mengandalkan pipa berisi cairan pendingin
untuk menstabilkan suhu prosesor Intel Core i Series
Keuntungan
lainnya, laptop jadi lebih ‘sunyi’. Suara bising perputaran kipas konvensional dalam laptop kala bekerja meminimalisir panas
takkan lagi terdengar. Sehingga tidak mengganggu orang lain saat saya atau Anda
bekerja, dimanapun tempatnya. Mau lembur nulis sampai jauh malam karena dikejar
deadline? Hayuk saja! Dijamin takkan
mengganggu orang-orang serumah yang sedang tenggelam dalam tidurnya.
Hendak
dipangku saat tak menemukan meja, boleh juga. Dengan sistem pendinginan fanless
berarti notebook tak memiliki ventilasi yang mengganggu kenyamanan kita saat
melakukannya.
Baterai
Tahan Lama
Dukungan
baterai yang mampu bertahan hingga 8 menjamin saya dan Anda menulis tanpa khawatir harus bolak-balik ‘nyolokin’ laptop ke listrik. Bila di tengah
proses menulis terjadi pemadaman
listrik, kita tetap bisa bekerja dengan lancar. Tak perlu takut ide-ide yang
berlompatan sulit dikejar gara-gara harus terhenti beberapa jam. Selain itu tak
perlu repot membawa baterai cadangan atau bahkan mencari colokan yang biasanya memang
susah didapatkan saat wifi-an di RTH. Cukup andalkan baterai bawaan laptop dan
berselancarlah dengan nyaman.
Desain
Oke Punya
Desainnya
ringan dan fleksibel, dengan sudut
berbentuk oval, membuat Switch Alpha mudah dibawa kemana-mana. Cassing luar dilapisi alumunium yang
membuatnya kian apik, tapi tidak licin saat dipegang tangan. Dirancang mudah digunakan sesuai
kebutuhan, perpindahan dari notebook menjadi tablet atau sebaliknya dapat dilakukan dengan cepat dan aman berkat keyboard
docking-nya yang berengsel magnet. Engsel
magnet ini juga memudahkan kita mengatur letak keyboard sesuai keinginan kita. Mau mendatar bisa, ditinggikan sedikit
boleh juga.
perpindahan
dari mode notebook menjadi tablet
berlangsung cepat dan aman
berkat keyboard
docking yang berengsel magnet
Switch
Alpha 12 juga dilengkapi dengan kickstand
yang bisa diatur seenak dan senyaman kita saat digunakan kembali sebagai notebook. Dari posisi tegak hingga
hampir rebah pun gampang dilakukan. Kickstand
ini juga istimewa, selain kokoh juga dilengkapi dengan karet di bagian bawahnya,
sehingga tidak tergelincir saat
digunakan di atas permukaan yang licin.
Kickstand juga istimewa,
kokoh dan tidak mudah tergelincir di permukaan licin
Keyboard
Mudah Digunakan
keyboard dilengkapi dengan lampu backlit
Selain
tipis dan ringan, keyboard Switch
Alpha 12 memiliki magnet yang sangat kuat. Dilengkapi dengan lampu backlit, keyboard dirancang agar
penggunanya bisa mengetik dengan nyaman berada meski penerangan sangat kurang.
Dengan jarak tuts 1,4 mm, keyboard sangat
nyaman dan mudah digunakan. Saat notebook
tak digunakan, keyboard bisa
digunakan untuk melindungi layar. Keyboard juga dilengkapi dengan touch pad lebar yang gampang diarahkan.
Keyboard Switch Alpha 12
tipis, ringan, dan memiliki magnet yang sangat kuat
Layar dengan Teknologi dan Fitur Mumpuni
Tak
perlu khawatir gambar akan buram, sebab layar touch screen bawaaan Switch Alpha 12 yang memiliki resolusi QHD ini
oke punya. Penggunanya dijamin bisa
menikmati tampilan warna ciamik sekaligus gambar yang tajam dari berbagai sudut pandang
berkat teknologi IPS yang digunakan pada layar. Bahkan menonton video
berkualitas HD dengan Switch Alpha 12 bukan lagi kendala.
Layar
touch screen Switch Alpha 12 berteknologi IPS dan BlueLightShield
Kehadiran
fitur BlueLight Shield menyempurnakan
layar Switch Alpha 12. Mata tak mudah lelah walau menatap layar dalam waktu
lama. Pasalnya teknologi ini mampu mengurangi emisi cahaya biru yang mengganggu
mata. Cocok sekali bagi penulis dan blogger yang harus berlama-lama menghadapi notebook saat bekerja seperti saya.
Stylus yang Handy
Dukungan
digital Active Pen Switch Alpha 12,
memberikan keleluasaan untuk berkarya bagi mereka yang gemar menggambar. Stylus memiliki sensitivitas mencapai
256 tekanan, sangat responsif dan memudahkan siapapun untuk mengerjakan gambar
sedetil-detilnya. Garis yang kita bikin bisa diatur tebal tipisnya, tergantung
tekanan yang kita berikan pada layar.
Stylus yang handy
Tidak
hanya untuk menggambar, stylus Switch
Alpha 12 juga memberi pengalaman yang menyenangkan saat menulis. Tak perlu repot mengetik, cukup goreskan stylus dan kita mendapati ide tulisan
sudah terpeta dengan jelas di layar. Tidak perlu khawatir stylus hilang, sebab pada
ada loop (stylus holder) tepat disamping keyboard
yang berfungsi untuk menahannya.
Kamera
Switch
Alpha 12 dibekali dengan kamera utama 5 MP dan kamera depan 2 MP. Resolusinya
mungkin kurang tinggi untuk mendapatkan gambar dengan kualitas semumpuni kamera
DSLR. Tapi, dengan pencahayaan yang baik, kamera Switch Alpha 12 bisa
menghasilkan gambar yang jelas. Cukuplah digunakan untuk mengabadikan situasi
atau momen mendadak.
Sistem
Operasi Menggunakan Windows 10
Sistem
operasi berbasis Windows 10 membuat para pengguna Switch Alpha 12 serasa
memiliki asisten pribadi. Tinggal berikan perintah saja pada Cortana sang
asisten digital personal via suara,
maka Cortana akan membantu kita mencari informasi, menyusun jadwal, bahkan
mencari file yang kita butuhkan.
Kita
juga bisa melakukan beberapa kegiatan dalam waktu bersamaan berkat fitur multi doing dan virtual desktop. Semisal mengetik naskah sembari memutar video
musik yang kita gemari sebagai teman. Sajian desain antar muka sistem operasi
ini juga mudah diakses oleh pengguna Switch Alpha 12.
Fitur
Windows Hello menjadikan pengguna
bisa memasuki perangkat dengan mudah dan aman hanya dengan scan wajah atau jari. Sistem ini memberikan jaminan keamanan data-data
yang tersimpan di notebook Acer Switch Alpha 12.
Hadirnya
Microsoft Edge sebagai browser
menjadikan Switch Alpha 12 lebih jagoan. Sebab browser baru ini memudahkan kita untuk menggambar, mencoret, atau
memberikan catatan pada web sekaligus membagikan pada teman dan kolega.
Performa
Switch Alpha 12
Menggunakan
prosesor Intel Core i Series generasi ke-6, Switch Alpha 12 memiliki kinerja
yang baik. Bila pada laptop biasa kinerjanya akan turun/lelet saat menjalankan beberapa
program bersamaan, hal ini tidak terjadi pada Switch Alpha 12. Mengetik
diselingi dengan aktivitas gaming dengan detil grafik tinggi tak masalah. Hendak
memutar dua buah video berdampingan, no
problem. Notebook tetap bekerja
sebaik sebelumnya. Tak hanya itu, prosesor ini juga hemat energi. Sehingga
laptop tidak mudah kehilangan daya saat digunakan bekerja. Switch Alpha 12 juga
dilengkapi dengan memori internal 256 GB SSD dan RAM berkapasitas 4 GB.
Konektivitas
dan Port Untuk Transfer Data
Switch
Alpha 12 dilengkapi wifi yang memudahkan kita untuk mendapatkan koneksi
internet di berbagai area hotspot. Untuk
menerima atau mengirim gambar secara cepat, notebook
ini juga dilengkapi dengan bluetooth 4.0.
Disisi samping Switch Alpha 12 terdapat
slot microSD, port USB 3.1 type C, port USB
3.0, headphone jack dan power jack. Audio jack terletak di bagian atas.
notebook dilengkapi dengan USB 3.1 Type-C
Memiliki
dua buah port USB, memberikan keuntungan bagi semua penggunanya. USB 3,0 digunakan
saat kita hendak menggunakan flaskdisk,
printer atau mouse eksternal. Sedangkan
USB 3.1 Type-C merupakan port bola-balik yang memudahkan kita untuk
transfer data hingga mencapai kecepatan 5 Gbps. USB ini juga bisa digunakan
untuk re-charge smartphone kita.
Kesimpulannya
notebook Switch Alpha 12 besutan
Acer ini memang juara! Notebook yang
ringan, mudah dibawa kemana-mana, fanless,
baterai tahan lama, hemat energi, 2 in 1,
dilengkapi dengan fitur BlueLight Shield
yang membuat mata tak mudah lelah saat berhadapan lama dengan layar, jaminan kualitas gambar yang baik meski
dilihat dari berbagai sudut berkat teknologi IPS, OS berbasis Windows 10 yang
penggunanya serasa memiliki asisten pribadi, dan kinerja yang stabil meski
menjalankan beberapa program bersamaan, dan keunggulan-keunggulan lain—melebihi harapan saya. Jargon “Acer Switchable Me” memang benar
adanya, ia bisa membantu penggunanya, seperti saya blogger sekaligus
penulis ini untuk melakukan pekerjaannya dimanapun tempatnya.
Namun,
agar tetap fit saat bekerja menggunakan Switch Alpha 12, ada beberapa tips yang
bisa Anda lakukan :
1. Pilihlah
kursi yang bisa menopang paha dan memiliki sandaran untuk menahan punggung.
2. Tingginya
sesuai dengan kaki saat menapak ke lantai.
3. Posisi
tubuh saat mengetik tegak, sementara bahu santai.
4. Letak
lengan paralel dengan lantai, sementara siku berdekatan dengan sisi tubuh.
5. Sebisa
mungkin kursi memiliki lengan yang bisa menunjang lengan saat kita mengetik.
6. Sesekali
beristirahat dan ikutilah aturan 20/20/20.
Dalam artian setiap
bekerja 20 menit di depan komputer, beristirahatlah selama 20 detik dan tatap
benda sejauh 20 kaki sembari stretching.
7. Berkediplah
sesering mungkin agar mata tidak kering.
Nah, sekarang tunggu apalagi? Kalau
ingin memiliki tinggal pergi ke online
store Acer
Indonesia.
sumber gambar :
website : www.acerid.com
channel Youtube Acer : https://www.youtube.com/watch?v=tet9OnXYRCc
Acer memang lengkap, tak diragukan lagi ya :)
BalasHapuskalau menurut kebutuhan saya sih melebihi sebenarnya mbak Wahyu, hihihi...good-lah Switch Alpha 12 ini
HapusWah jadi pengen punya nih, punya Switch Alpha 12 sekalian WIFI gratisnya wakaka
BalasHapuslha hooh, saya. Itu harapan saya (ngakak) apalagi wifi gratisannya itu. Hmh, juara!
Hapustrimakasih mba tips nya :)
BalasHapussama-sama mbak Desi
HapusPernah punya dulu banget..lumayan awet sebelum digondol maling mbak..
BalasHapuslhoalah begitukah Mbak? Duh...malingnya tau aja barang bagus
Hapusbeli nih buat kerja jadi lebih semangat
BalasHapussalam
gabrilla
Ini inceran suamiku mba.. Keren emang leptopny
BalasHapus