Jika kamu luar biasa, merasa diri tiada
duanya
Takkan bisa dibandingkan hebatmu dengan
lainnya
Tunggu saja saat hadiah kecil Tuhan mampir
padamu
Mulailah sang virus menyerang
Hidung meler dan tenggorakan radang
Menelan susah, bernapas susah
Miring ke kiri susah, ke kanan juga
Kepala pening dan nyut-nyutan
Rasanya lebih enak tinggal di rumah timbang
kelayapan
Mulailah mengumpat sembarang binatang
Menyesali kenapa meriang muncul saat tak
diinginkan (memangnya meriang pernah diinginkan?)
Kerja lagi numpuk, deadline sudah di depan
mata
Huuh, apa namanya kalo tidak disaster
Bila kau lebih suka menyumpal kepala dengan
bantal ketimbang kerja?
Ya, ya…
Kalau kau sadar sesungguhnya Tuhan hanya
mau bilang : Kau bukan tandingan-Ku!
Karena itu jangan sombong dengan prestasi
dan hebatmu
Diberi meriang saja sudah kaing-kaing macam
anjing kena timpuk batu
Apalagi kalau kaki dipotong satu?
Manalah bersyukur kau itu?
Paling-paling mengumpat saja kerjamu
Hihi, tapi wong namanya kamu manusia
Gudangnya alpa
Diberi berkah nggak terima kasih
Diberi susah lebih lagi
Jadi maunya kau itu diapakan?
Eh, eh…
Malah manyun begitu
Aku off dulu dari hadapamu
Daripada mules lihat mukamu yang lipat tiga
belas itu
*Heart chit chat
Just write what I feel about Me to the Ri
to the Ang a.k.a MERIANG.
nikmat sehat sungguh berharga ya kalau sedang sakit. semoga lekas sembuh ya
BalasHapusterima kasih Mak Lidya untuk doanya heheh
Hapusmemang bener sehat itu memang harganya luar biasa
Berarti harus terus mensyukuri karunia Allah selalu dalam bentuk apapun ya mbaa L(
BalasHapusHooh Mbak Christanty, ah tapi saya sering kelupaan kalo soal syukur begini
HapusSependapat dengan Mba Put. Gak boleh sombong, tapi perbanyak syukur. :)
BalasHapusiya itu ya mbak, bener banget
Hapus