Tanyakan hal-hal yang menyenangkan saat kopdar, jangan sibuk mengoreksi berat badan atau hal-hal konyol yang bikin ilfil |
Kopdar
dengan teman lama tentu sangat menyenangkan. Sambil mengusir kangen, kita bisa
juga nengenang masa silam. Tetapi diantara obrolan itu kerap tanpa sadar kita
menyakiti teman. Alhasil teman jadi marah besar dan bersikap tidak ramah sesaat
setelah anda bertanya satu hal. Pernahkah anda mengalaminya? Kalau ya
kemungkinan besar itu berasal dari ucapan anda yang tak pantas di dengar.
Apa
sajahkah itu? Berikut lima hal yang tak perlu ditanyakan saat bertemu teman
lama :
1.
Kapan menikah?
Pertanyaan ini umum dilontarkan pada kaum lajang, baik
lelaki maupun perempuan. Yang lebih menyebalkan kalau ditambahi kalimat
,”Memangnya nunggu apa? Nunggu sampai karatan? Sudahlah kalau ada yang mau
terima aja!”
Pertanyaan ini kedengarannya ringan, seringan kapas yang
melayang di udara. Anda hanya tidak tahu, bagi si penerima justru sebaliknya.
Pertanyaan itu bisa jadi palu godam baginya. Membuat ia serba salah di hadapan
anda. Tidak dijawab anda bertanya, dijelaskan pun anda belum tentu paham.
Jadi, kecuali anda
berniat membantunya mempertemukan dengan seseorang, lebih baik tidak usah
bertanya. Apalagi kalau anda mengatakan hal tersebut hanya untuk basa-basi ketimbang
tidak ada yang ditanyakan. Buat apa? Sudah tidak berguna, eh menyakiti orang
lain pula. Masih banyak kok pertanyaan
bermutu lain yang bisa ditanyakan, yang asyik dan tidak menyinggung perasaan.
2.
Kapan punya anak?
Ringan bukan terdengarnya? Namun, pertanyaan seringan ini
bisa jadi masalah besar. Apalagi jika teman anda sudah berusaha bertahun-tahun
dan belum juga punya momongan. Jika pertanyaan itu sudah menyakitkan, belum
lagi jika ditambah ,”Aku saja sudah hampir tiga lho!”
Memangnya siapa yang tidak ingin punya anak? Semua ingin.
Termasuk teman anda. Cobalah pahami dari sudutnya. Bukan tidak mungkin teman
anda sudah berusaha melakukan berbagai cara, namun sayang sampai kini belum
berhasil juga. Sebagai temannya, ada baiknya anda mendoakannya dan bukan
menambah rasa sakit dengan menayakan hal semacam itu.
3.
Kapan nambah anak?
Oh, astaga! Pertanyaan kepo macam ini sungguh
menjengkelkan. Kenapa sih repot-repot menanyakannya? Memangnya mau nyumbang
dana pengasuhan? Atau malah anda membantu mengasuhnya? Kalau iya, silakan
bertanya. Kalau tidak, lebih baik tak usah diucapkan.
Berpikirlah panjang sebelum mengeluarkan pertanyaan
tersebut. Kalau perlu bertanya balik ,”Bagaimana ya jika aku yang mendapatkan
pertanyaan semacam itu, sementara usahaku menambah anak tak juga mendapatkan
hasil?”
Jika ini anda lakukan,
niscaya pertanyaan kapan menambah anak pasti urung dilontarkan.
4.
Bertanya soal kegagalan pernikahan
Saat anda mengetahui pernikahan sahabat atau kawan anda
gagal, alangkah lebih baik jika tidak bertanya ,”Kok bisa sih? Bagaimana
ceritanya?”
Kenapa? Selain tidak sopan, ini juga membuat teman anda
tidak nyaman. Cobalah anda bayangkan, kalau itu anda. Apakah rasanya
menyenangkan diminta menceritakan kembali kisah perceraiannya? Pasti tidak.
Memang kedengarannya itu hanya pertanyaan sepele tapi
sungguh itu tidak mengenakkan. Kalau memang anda mengaku temannya, bantulah ia
dengan tidak usah banyak bertanya. Dukunglah ia dengan memeluk atau memberi
tepukan padanya. Tak usah ucapkan kata-kata lainnya lagi yang cenderung
menggurui. Dengan begini teman anda tahu, masih ada orang yang sayang dan
peduli dengannya.
5.
Soal perubahan fisik
Kerap
dalam pertemuan, entah sengaja atau tidak sengaja, orang-orang gemar sekali
menanyakan soal perubahan fisik ini. Contohnya
bertanya “Kok kamu jadi gendut sih?”,
“ Kok kurus banget, kenapa?”, “Kok kamu jadi tua begini?”, “Astaga, kok
banyak jerawatnya?”. Ketimbang membuat kesal simpan saja pertanyaan ini di hati
anda. Meski anda lontarkan dalam nada bercanda sekalipun tetap saja tidak enak
terdengar telinga. Apalagi di dada. Berkacalah sebelum kalimat tersebut
terlontar. Lihat dengan seksama tubuh anda baik-baik. Saat itu anda akan
melihat betapa tidak sempurnanya anda. Jika
demikian mengapa harus menanyakan hal semacam itu pada orang lain?
So,
kawan...semoga kelima hal diatas bisa menjadi bahan pemikiran. Membuat kita
jadi lebih bijak saat berbincang dengan teman.
Setuju mikir sebelum bertanya kebih baik
BalasHapusIya mbak Ria, daripada nyakitin hati orang kan ya?
HapusSekali jumpa bilangnya begini,'ih ayi gemukan yaaaa.' hahaha langsung ga mood sepanjang pertemuan. Maunya kan bilang 'ih ayi makin cantik, resepnya apa?' pasti bahagia :p
BalasHapushwahahaha,saya sering dapat komen gitu Mbak Ayi. Lah dasar saya mah orangnya konyol. Saya jawab aja ,"Lho ini tanda makmur lho. Saya kudu bangga ini."
Hapuskalau ada orang yang tanya kek gitu , mending kasih job aja mak :)
BalasHapusHwahahah...job apa jab Mak yang bener? Kayak jab aja deh.
HapusKayaknya temannya kurang piknik mba kalau ada yang nanya itu hahaha..saya juga suka dibilang ih ko tambah kurus?dan langsung ngejudge pasti rumahtangganya ga bahagia mmm minta disuapin pake sendok semen wkwkwk.
BalasHapuslha itu dia, selalu ditambahi komen macam-macam setelahnya. Kok bisa gitu lho ya? Apa tidak bisa mikir yang positif saja? heran....hahaha
Hapuskdg mmg ada aja sih yang rempong, aku pernah loh sampe dia bahas digrup WA duh rasanya gimana ya...
BalasHapuswaah...sampai segitunya? Gak ada kerjaan banget ya? Sepertinya dia butuh job
Hapussetuju Mba :)
BalasHapussebelum bertanya pada orang lain baiknya berpikir dulu, bagaimana jika orang lain menanyakan pertanyaan yang sama pada kita..
Begitulah harusnya, bukannya malah ribet ngomentari orang
Hapusjawabnya gampang... "kapan-kapan ajah. :D"
BalasHapusMuahahaha...atau setelin lagunya Koes plus Mbak Nova
HapusPertanyaan yang menyebalkan... hehehe
BalasHapusJawabnya balas nanya : mau tau ajah atau mau tau bnget???
aha, kalo ditanya begitu pasti si penanya jadi pasang muke burem. Kesel pake banget
HapusNomer 3 dan 5 saya banget ini, kalau dibilang gemuk saya jawabnya karena bahagia ehehe
BalasHapusWahaha, cocok banget Mbak Tarry! Daripada marah mending bikin becanda aja
HapusNambah satu lagi mba...kerja di mana? Ups, langsung baper saya..
BalasHapusLha itu juga, serasa kalo kita nggak kerja itu nggak keren aja.
HapusDuuhh bener banget deh mba... saya paling bete kalau ditanya kpan nambah anak? Hellowww.. hihiii
BalasHapusPadahal anak itu rejeki dari Allah mbak, sehebat apapun manusia berusaha kalau Dia belum berkenan si kedua, ketiga, dan seterusnya juga tak bakalan hadir. Mungkin mereka perlu diingatkan soal siapa pemberi rizki hihi
HapusNyebelin emang ditanya2 kyk gtu dududu
BalasHapusNah, iya mbak. Mbok ya o sebelum nanya dipikir dulu gitu
HapusSetujuuuu semuanya, Mbak.... Apalagi kalau pakai kalimat tambahan itu. Nyebeliiiiin....
BalasHapusHwahahah, Mbak Hairi Yanti juga sering dapat pertanyaan gini juga to? Bener-bener bikin orang gigit tembok aja
HapusMenarik sekai sharingnya Mba. Trims sudah berbagi.
BalasHapussalam kenal dari saya di Bandung ;)
sama-sama mas Okky, salam kenal juga. Saya dari Banyuwangi
HapusAiiihh, top markotop tulisannya, Fin... :D
BalasHapusaih, Santi...makasih San. Kemana aja nih? Lama tak nampak
HapusBener banget mbak, gitu... jangan tanya-tanya kaya gitu nanti malah jadi sakit hati. Kopdar niatnya mau nambah temen malah nambah musuh...
BalasHapusWahaha, iya Yoekaa. Malah jengkol ya jadinya
HapusKalo saya pribadi sih ngerasanya hal yang paling sensitif tuh ada di nomor 2 dan 3, tapi kelima point yang mbak ulas emang bener, rasanya masih banyak kok hal yang bisa ditanyakan selain yang bikin perasaan orang ndak nyaman :)
BalasHapusSalam,
Puput